Perempuan kini sudah menjadi penggerak ekonomi dunia. Berdasarkan The Female Economy, secara global perempuan mengendalikan sekitar US$ 20 triliun untuk pengeluaran konsumen per tahunnya.
Bahkan, angka ini diprediksikan naik dalam lima tahun ke depan hingga US$ 28 triliun. Di Amerika Serikat (AS), sebanyak US$ 4,3 triliun pembelian konsumen merupakan sumbangan dari perempuan.
Dengan tingginya angka tersebut, merek tidak mengabaikan kelompok ini. Mereka harus bisa merencanakan strategi pemasaran dengan memanfaatkan kelompok tersebut.
Ada banyak hal yang bisa dilakukan oleh merek, salah satunya dengan menggunakan pemasaran komunitas (community marketing). Pemasaran komunitas merupakan strategi yang melibatkan dan membangun hubungan yang baik dengan komunitas konsumen.
Dalam hal ini, merek bisa membuat komunitas, ataupun masuk ke komunitas yang sudah ada. Strategi ini dilakukan oleh berbagai industri FMCG di Indonesia, seperti PT United Family Food (Unifam) yang memiliki komunitas untuk salah satu mereknya, Milkita.
BACA JUGA: Tips Manajemen Akun yang Efektif ala Unifam
Merek yang telah hadir sejak tahun 1997 ini memiliki komunitas Mom yang dinamakan Curcolan Mam. Dalam komunitas ini, anggotanya didominasi oleh millennial mom berusia 25-40 tahun yang memiliki anak di rentang usia sekolah SD sampai SMP.
Anastasia A, Marketing Communication Manager PT United Family Food (Unifam) menjelaskan komunitas ini dibentuk sendiri oleh Unifam. Merek ini melihat dengan eksistensi merek Milkita yang sudah lebih dari 20 tahun ini, tentunya melahirkan loyalitas merek.
“Kami melihat loyalitas ini bisa menjadi peluang untuk menjaga brand awareness sehingga sebagai produsen, kami bisa secara langsung berinteraksi lebih dekat dan engage dengan komunitas. Harapannya, komunitas yang kami buat ini mampu memberikan komunikasi dua arah dan mengakomodir kegiatan yang memberikan manfaat lebih bagi anggotanya,“ ujar Anastasia.
Curcolan Mam Milkita dibentuk pada tahun 2022. Saat ini, komunitas tersebut terdiri atas 126 anggota dan terus bertambah.
Merek ini terus mengelola komunitas secara online. Namun, sesekali Milkita juga mengadakan kegiatan offline, walaupun sifatnya lebih per area.
Berdasarkan penuturan Anastasia, menjaga loyalitas merek bukanlah perkara mudah, terutama di tengah persaingan ketat di industri FMCG. Oleh sebab itu, Milkita terus berupaya untuk mendengarkan kebutuhan masyarakat dan komunitasnya setiap saat guna melebihi ekspektasi mereka.
Selain itu, mereka juga menerapkan langkah strategis yang tepat dalam menjaga loyalitas dan mengelola merek agar tetap eksis.
“Keberhasilan kami dalam menjaga eksistensi Milkita tidak lepas dari inovasi yang kami lakukan untuk selalu relevan bagi masyarakat Indonesia. Misalnya, di kala pandemi, kami memperbanyak kegiatan dan semakin aktif eksis di dunia digital. Hal ini dilakukan untuk menjaga engagement dengan end-customer kami. Sehingga, tercipta kepercayaan atas merek kami,“ katanya.
BACA JUGA: Strategi Unifam Bangun Brand Milkita Tetap Eksis Selama 26 Tahun
Sementara itu, dalam konteks strategi memelihara komunitas agar loyal terhadap merek, perusahaan selalu berupaya memberikan pelayanan yang lebih baik, memberikan informasi penawaran promosi, hingga memberikan prioritas dalam setiap kegiatan yang merek lakukan.
“Seluruh kampanye, promosi, dan segala kegiatan yang kami lakukan akan diinformasikan dan diprioritaskan bagi anggota komunitas,“ ujarnya.
Anastasia juga menjelaskan loyalitas yang tumbuh dari para anggota komunitas pun membuat para anggota menjadi spokesperson merek dan konsumen setia untuk setiap produk yang diproduksi oleh Milkita. Ia menuturkan dalam perjalanannya, kekuatan word of mouth dalam komunitas Curcolan Mam patut diacungi jempol.
Mereka mampu merekomendasikan produk dan membantu membangun kepercayaan konsumen-konsumen baru. Anastasia memberikan beberapa tips yang harus dilakukan merek sebelum melakukan community marketing.
Pertama, kenali siapa sesungguhnya konsumen dari merek. Kedua, ketahui dahulu hal apa yang paling dibutuhkan oleh konsumen dari merek.
Lalu, raih kepercayaan dari konsumen melalui edukasi, sesuai dengan topik yang mereka butuhkan. Terakhir, jadikan mereka teman untuk dapat maju bersama-sama dengan merek.
Editor: Ranto Rajagukguk