Cendol merupakan minuman khas tradisional Indonesia yang masuk ke jajaran 50 minuman terlezat di dunia. Hal ini diungkapkan oleh Danu Sofwan, pendiri bisnis cendol yang sekarang sedang hits bernama Radja Cendol (Randol).
Danu mengakui kunci sukses dalam merintis bisnis yang telah ia geluti selama hampir satu tahun empat bulan ini adalah diferensiasi yang kuat.
“Radja cendol melahirkan menu-menu yang unik. Misalnya, menu dengan nama Digondol Satpol yang merupakan kepanjangan dari Dimana Green Tea dan Cendol bersatu itu Nampol,” ujarnya saat acara Pemasaran untuk UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) di Gedung SMESCO UKM, Jakarta, Selasa (1/12/2015).
Menurut penuturan Danu, hampir setiap dua bulan sekali Radja Cendol melahirkan menu baru. Alasannya, tentu agar konsumen tidak bosan dan lebih mengikuti tren pasar. “Selain harus memupuk kreativitas, pemasar dituntut peka terhadap situasi pasar. Jangan sampai menyiayiakan tren karena hal itu merupakan peluang yang bisa digarap,” imbuhnya.
Danu menceritakan pihaknya tengah berinovasi mengeluarkan camilan pendamping cendol yang dirasa mampu menopang penjualan es cendol ketika musim hujan. “Kami ciptakan menu Ropang (Roti Panggang) isi saos cendol sebagai upaya inovasi Randol,” tuturnya.
Dengan upaya tersebut, usaha yang sudah memiliki 680 outlet ini semakin yakin bahwa lewat kreativitas dan keunikan, mereknya mampu mencuri perhatian konsumen. “Membangun bisnis itu berguna untuk meraih pangsa pasar. Sementara, membangun merek mampu membantu bisnis mencuri perhatian konsumen,” pungkasnya.
Editor: Sigit Kurniawan