Ditutupnya TikTok Shop atas tuntutan para pedagang tak membuat pedagang-pedagang menjadi kebanjiran pesanan. Meski sudah ditutup dan dilarang operasinya, sejumlah pedagang bahkan menuntut agar e-commerce ditutup.
Tuntutan ditutupnya e-commerce menjadi viral di media sosial seperti TikTok, X, dan Instagram. Pasalnya, para pedagang mengaku lapaknya menjadi sepi setelah platform tersebut beroperasi yang diperburuk dengan membanjirnya produk impor harga murah.
Menanggapi fenomena tersebut, pakar pemasaran sekaligus Founder & Chairman MCorp Hermawan Kartajaya meminta untuk pemangku kebijakan tidak membela usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM) secara membabi buta.
Sebab, tuntutan mereka menutup perdagangan online hanya sebagai dampak kegagalan dalam beradaptasi dengan perkembangan teknologi.
“Saya kemarin mengingatkan kepada Asia Council for Small Business (ACSB) untuk tidak menjadi gerakan yang membela small business secara membabi buta,” kata Hermawan dalam Musyawarah Nasional (Munas) Indonesia Marketing Association (IMA) di Hotel Atlet Century Park, Jakarta, Sabtu (14/10/2023).
BACA JUGA: Hermawan Kartajaya: Jangan Bela Small Business secara Membabi Buta
Pasang surut sepinya pasar tradisional belum tentu semuanya salah e-commerce. Namun, pelaku bisnis harus mampu untuk up to date dan mampu memanfaatkan teknologi terkini menjadi keharusan.
“Entrepreneur itu memang harus bisa mengikuti teknologi, kalau tidak punya teknologinya ya kerja sama dengan yang punya teknologi,” tutur Hermawan.
BACA JUGA: Dampak Tutupnya TikTok Shop Bagi Bisnis FMCG di Indonesia
Kesenjangan antara pedagang tradisional dengan pedagang online, tuntutan untuk menutup e-commerce, menjadi tanda omnichannel wake-up call. Fenomena tersebut menjadi panggilan untuk seluruh pelaku bisnis agar segera omni dalam mengelola bisnis.
Operasi bisnis tak sekedar online atau offline saja. Perusahaan harus menyadari keselarasan dan kesinambungan keduanya dan memastikan untuk mencapai penjualan yang kontinu.
MarkPlus Inc kembali menyelenggarakan MarkPlus Conference 2024 pada 6 dan 7 Desember 2023. Sesi Omnichannel Wake-up Call akan menghadirkan pembicara-pembicara yang akan berbagi banyak insight tentang membangun bisnis lewat omnichannel dan bagaimana omnichannel dapat membantu bisnis.
Tunggu apa lagi? Amankan tiketmu sekarang!
Editor: Ranto Rajagukguk
