Pada masa lalu, pelaku bisnis perhotelan sangat menjadikan tamu hotel sebagai generator pertumbuhan. Namun kini, hotel menawarkan pintu masuk terpisah bagi tamu di luar hotel untuk melangkah ke restoran-restoran yang dibuatnya. Bermitra dengan koki selebriti serta menyewa desainer restoran spesialis telah menjadi agenda hotel saat ini,
Sebagai contoh adalah restoran Arc de Triomphe yang berlokasi di Sofitel Paris. Selama dua tahun berdiri, restoran gastronomi ini telah di-rebranding dan kini menyandang nama baru yaitu Les Cocottes. Pada waktu makan siang, 70% tamunya berasal dari luar, alias bukan dari tamu hotel. “Jika tidak menarik bagi masyarakat setempat, orang tidak akan datang,” kata Jeremy Dodson, Vice President Food & Beverage JW Marriott Eropa.
Marriott telah menjalankan percobaan tersebut dengan membuat Canvas, sebuah toko yang mana penduduk setempat dapat berjualan di sebuah ruang hotel yang tidak digunakan. Barbershop di hotel itu kini diubah menjadi outlet keju, Sementara tiu, di salah satu hotel Marriot di Budapest, sebuah ruang kosong selama 12 tahun malah disulap menjadi sebuah bar.
“Pendapatan kamar hotel saat ini 70%-80%, namun restoran hanya 20%-30%. Dengan memanfaatkan restoran, bisa mendulang pundi-pundi pendapatan. Apalagi, okupansi hotel mulai stagnan serta ada pesaing baru AirBnB,” katanya.
Sion Burdess, Vice President F&B InterContinental Eropa mengatakan, pengembang yang ingin mendirikan sebuah hotel sebaiknya memiliki rencana untuk membangun restoran atau bar, sebelum proyek mereka berjalan.
Kondisi yang sama juga terjadi pada pelaku perhotelan di Indonesia. Berbagai hotel yang dioperasikan AccorHotels telah menawaarkan restoran berkonsep unik. Seperti Mercure Jakarta Sabang yang menghadirkan restoran The Lobby, menyajikan berbagai makanan tradisional Indonesia, seperti Sop Buntut Betawi.
Selain itu, Mercure TB Simatupang juga menawarkan mexican bar yang berlokasi di rooftop hotel tersebut. Adapula Raffles Hotel yang mengahdirkan artisan cafe bertajuk Arts Cafe.
Hotel-hotel yang dalam tahap pembangunan, seperti Alila Hotel SCBD telah mengumumkan bakal menggandeng Hakkasan Group asal Inggris, demi menghadirkan portofolio brandnya, yaitu restoran Sake No Hana dan klub malam Omnia.
Editor: Eko Adiwaluyo