Upaya Industri Kereta Api RI Unjuk Diri di Pasar Global

marketeers article
FRANKFURT, GERMANY SEP 14, 2009: ICE 3 Hispeed train or Intercity-Express 3 in Frankfurt Airport train station. Ice 3 is a family of high-speed EMU trains operated by Deutsche Bahn.

Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan eksistensi bisnis di pasar global, antara lain bersinergi dengan pemain global. Cara ini dipilih PT Industri Kereta Api (INKA) (Persero) yang menggandeng Stadler Rail Group asal Swis. Kolaborasi ini ditujukan untuk membuka akses pasar ekspor lebih luas bagi kedua pihak.

Upaya sinergi kedua belah pihak akan terealisasi melalui pembangunan pabrik kereta api terintegrasi dan terbesar di Indonesia milik PT INKA di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Jumlah investasi yang bakal digelontorkan mencapai Rp 30 triliun, dengan tahap awal yang dikucurkan senilai Rp 500 milliar. PT INKA kemudian menggandeng Stadler Rail Group sebagai penyedia teknologi, mesin, dan pasar.

“Kalau kita lihat, Stadler adalah salah satu player kereta api di Eropa, juga sebagai produsen nomor 4 di dunia. Ini menjadi momentum yang baik bagi PT INKA sehingga bisa saling memanfaatkan,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Bussnang, Swiss, Jumat (25/01/2019).

Dalam kesepakatannya, PT INKA menyiapkan lahan seluas 84 hektare beserta bangunan. Namun untuk tahap pertama, digunakan seluas 12 Ha.

Kerjasama ini diharapkan Airlangga dapat membuka akses pasar ekspor lebih luas bagi kedua belah pihak, baik di ASEAN maupun regional. “Pasalnya, masing-masing sudah memiliki jaringan,” jelas Airlangga.

Dari produksi di Banyuwangi ini, PT INKA bisa fokus di pasar berkembang seperti Bangladesh, India, Sri Lanka dan Filipina, sedangkan Stadler untuk memenuhi pasar seperti Singapura dan Australia.

Dengan penerapan teknologi terbaru, menurut Airlangga, pabrik PT INKA di Banyuwangi nantinya siap memproduksi berbagai jenis kereta mulai dari light rail transit (LRT), metro, sampai yang kereta kecepatan tinggi. Bahkan, melalui penggunaan mesin canggih, pabrik ini mampu memproduksi 4 kereta per hari atau sanggup melampaui 1.000 kereta per tahun.

“Kami terus memacu industri perkeretaapian nasional agar dapat menguasai pasar domestik dan semakin berperan dalam supply chain industri perkeretaapian untuk pasar global,” tegasnya. Saat ini, Indonesia termasuk salah satu pemain industri manufaktur sarana kereta api terbesar di Asia Tenggara. Berdasarkan studi perusahaan independen Jerman, PT INKA berada di posisi 22 dalam jajaran industri kereta api di dunia.

Editor: Sigit Kurniawan

Related