Upaya Klik Logistic Jaga Kredibilitas di Masa Pandemi

marketeers article
warehouse management system. Conveyer with automaticaly moving boxes

Industri logistik merupakan industri yang memiliki peranan sebagai jembatan untuk berbagai industri lainnya. Jika industri-industri yang memberikan supply kepada konsumen terganggu produktivitasnya, tentunya akan sangat berdampak terhadap industri logistik itu sendiri.

Di masa pandemi COVID-19 yang berlangsung saat ini, banyak sekali perusahaan yang tidak melakukan produksi karena minimnya permintaan konsumen dan kebijakan yang mengharuskan adanya pembatasan pergerakan karyawan. Menurunnya jumlah produksi mengakibatkan menurunnya jumlah pengiriman. Perusahaan seperti Klik Logistics turut terkena dampak dari hal tersebut.

Klik Logistics merupakan perusahaan yang berfokus di bidang jasa pengiriman barang. Awalnya, Klik Logistic bergerak di bidang pengiriman barang skala kecil yang melayani pelanggan di kota Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Setelah beroperasi lima tahun, Klik Logistics mulai fokus pada pengiriman barang skala besar, seperti sepeda motor, hand sanitzer, kaca, dan lainnya.

Di dalam industri logistik, terdapat beberapa jenis pengiriman barang, mulai dari pool to station, station to station, hingga pool to pool. Hal ini bergantung pada beberapa hal. Misalnya, apakah barang yang dikirimkan diambil dari gudang konsumen atau diterima di kantor perusahaan logistik atau apakah barang dikirimkan ke stasiun atau diantar sampai ke gudang tujuan. Jasa pengiriman yang cukup banyak diminati tentunya pool to pool delivery.

Ada tiga jalur pengiriman barang, yakni jalur darat, laut, dan udara. Seringkali, perusahaan menggabungkan dua buah jalur. Misalnya, darat dan laut atau darat dan udara yang bergantung pada lokasi tujuan pengiriman. Hal ini dikembalikan lagi kepada permintaan konsumen dan durasi pengiriman yang diinginkan. Di area pulau Jawa, jalur darat dengan moda transportasi truk menjadi pilihan utama karena pertimbangan durasi pengiriman dan harga.

Durasi menjadi semakin cepat semenjak tol Trans-Jawa sudah beroperasi. Persoalan pengiriman yang disebabkan kemacetan berangsur hilang. Harga dinilai lebih murah ketimbang moda transportasi darat lainnya seperti kereta. 

Selain itu, faktor keamanan juga menjadi pertimbangan konsumen. Perusahaan logistik dituntut untuk menjamin tidak ada kerusakan barang. Di sinilah, kredibilitas perusahaan logistik. Kredibilitas ini juga terkait erat dengan pesaing karena begitu kredibilitas rusak, konsumen akan berpaling pada pesaing. Berkaitan dengan hal ini, Klik Logistic sangat teliti dalam membangun kerja sama.

“Kami lihatnya dari segi keamanan, oleh karena itu kami selalu berkeinginan mengerjakan segala prosesnya sendiri, kalau harus bekerja sama pun kami yang akan melakukan proses loading-unloading,” ujar Aulia Ratuningtyas, Head Finance dan Accounting Klik Logistic.

Tantangan operasional yang sering dihadapi oleh perusahaan logistik adalah utilitas penggunaan truk. Jumlah pengiriman paling banyak berasal dari Jakarta. Misalnya, pengiriman dari Jakarta menuju Surabaya. Seringkali, truk harus kembali dengan muatan kosong. Padahal, biaya operasional dari Surabaya menuju ke Jakarta tetap harus ditanggung oleh perusahaan. Ditambah lagi, semenjak adanya pandemi ini, banyak sekali truk yang akhirnya harus dibariskan di pool masing-masing karena minimnya permintaan pengiriman.

Melihat kondisi tersebut, Klik Logistic dan berbagai perusahaan logistik lainnya tentu akan berjuang untuk bisa survive di masa pandemi ini. Mereka dapat melakukan berbagai hal mulai dari penguatan layanan hingga diversifikasi produk pengiriman.

“Kita sebenarnya sudah memiliki rencana untuk bermain di market yang lebih kecil, bahkan ingin mengembangkan aplikasi.” pungkas Aulia.

Artikel ini ditulis oleh Andre Steawan, Business Analyst MarkPlus, Inc.

Related