National Energy Services Reunited (NESR), penyedia jasa minyak dan gas global, terus menunjukkan komitmennya terhadap prinsip-prinsip environmental, social, dan governance (ESG).
Salah satu langkah terbaru NESR adalah peluncuran Aplikasi Lingkungan dan Dekarbonisasi NEDA, yang diterapkan dalam sistem Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) melalui teknologi Enhanced Oil Recovery berbasis CO2 (CO2-EOR).
Inisiatif ini sekaligus memperkuat posisi NESR sebagai pemimpin dalam inovasi energi yang berkelanjutan, khususnya di Indonesia, yang tengah mengejar target net-zero emission.
Dalam kolaborasinya dengan Pertamina, NESR telah menunjukkan keberhasilan nyata melalui proyek CO2-EOR di lapangan minyak Jatibarang dan Sukowati.
Dengan teknologi injeksi CO2, proyek ini tidak hanya meningkatkan perolehan minyak tetapi juga secara signifikan mengurangi emisi karbon, sesuai dengan praktik energi rendah karbon yang menjadi visi global saat ini.
BACA JUGA: Pertamina Hulu Rokan Temukan Cadangan Migas Baru
Keberhasilan awal di Jatibarang dengan metode huff and puff kini telah berkembang ke penerapan skala lebih besar di Sukowati, sebuah pencapaian penting dalam mendukung upaya dekarbonisasi di Indonesia.
Presiden Direktur PT NPS Energy Indonesia, anak perusahaan NESR di Indonesia, Pande Gede Herry Susanta menjelaskan bahwa NESR memimpin implementasi CCUS sejak 2022.
Proyek ini dilakukan secara bertahap melalui pendekatan lima langkah, mulai dari studi awal hingga penerapan skala penuh, untuk mengurangi risiko dan memastikan keberhasilan.
Ia menilai, proyek CO2-EOR telah melampaui batas teoritis dan memberikan hasil nyata. Dengan teknologi mutakhir, dukungan ahli, dan sekarang dengan adanya NEDA, perusahaan berkomitmen untuk terus mempelopori solusi dekarbonisasi dan mentransformasi sektor energi.
“Langkah ini tidak hanya menunjukkan dedikasi NESR terhadap inovasi, tetapi juga mempertegas peran kami dalam mendukung target net-zero emission Indonesia,” ungkap Pande dalam siaran pers kepada Marketeers, Senin (16/12/2024).
Hingga kini, tiga tahap awal, yaitu studi, huff and puff, dan interwell, telah diselesaikan dengan hasil yang positif. Proyek di Sukowati ini, menurutnya, bukan hanya meningkatkan produksi energi, tetapi juga mewariskan teknologi ramah lingkungan untuk masa depan.
NEDA juga dirancang untuk memaksimalkan efisiensi operasional melalui teknologi canggih seperti Data Acquisition and Real Time Analyzer (DARA), yang memungkinkan monitor proses injeksi CO2 secara presisi melalui satelit.
Selain itu, teknologi lain seperti pompa CO2 bertekanan tinggi, Indirect Automated Heaters (INDAH), dan virtual pipeline memastikan fleksibilitas dan keamanan dalam operasi di berbagai lapangan minyak.
BACA JUGA: Pertamina Jual Komersil Bahan Bakar Pesawat dari Minyak Jelantah Tahun 2025
Teknologi ini dikembangkan dengan memadukan inovasi global dan tenaga kerja lokal yang terampil, mencerminkan sinergi yang kuat antara keahlian teknis dan pemberdayaan sumber daya manusia Indonesia.
Langkah NESR ini sejalan dengan inisiatif ESG Impact yang diperkenalkan pada 2021, yang fokus pada tantangan lingkungan seperti pengurangan emisi metana, konservasi air, dan perlindungan akuifer.
Di Indonesia, NESR melihat peluang besar tidak hanya di sektor migas, tetapi juga pada potensi energi terbarukan seperti geothermal dan pengelolaan air.
Kolaborasi antara NESR dan Pertamina juga menjadi cerminan komitmen global NESR untuk mendukung transisi energi bersih dan berkelanjutan. Melalui NEDA, NESR tidak hanya mendukung produksi energi yang lebih efisien dan ramah lingkungan tetapi juga membantu Indonesia mencapai ambisi dekarbonisasi yang telah dicanangkan.
Editor: Eric Iskandarsjah Z