Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan-hewan ternak, terutama sapi, berdampak langsung pada industri pengolahan susu dan peternak sapi perah di Jawa Timur. Menanggapi hal tersebut, PT Nestle Indonesia (Nestle Indonesia) ikut serta dalam upaya penanggulangan wabah PMK dengan berpartisipasi dalam pemberian vaksinasi yang dilakukan di Jawa Timur.
Dalam melaksanakan inisiasi ini, Nestle Indonesia menjalin kerja sama dengan sejumlah pihak seperti Pemerintah Daerah Jawa Timur, Dinas Peternakan Jawa Timur, KemenkopUKM serta peternak mitra di wilayah Jawa Timur. Pemberian vaksin yang dilakukan oleh Nestle Indonesia ini juga menjadi bentuk dukungan perusahaan terhadap upaya penanggulangan yang dilakukan oleh Pemerintah Jawa Timur.
“Nestle Indonesia telah bermitra dengan lebih dari 26 ribu peternak sapi perah lokal untuk penyediaan susu. Untuk itu, Nestle Indonesia berupaya untuk turut serta dalam penanganan wabah ini dengan menyalurkan vaksinasi dosis kedua PMK yang diberikan kepada para mitra peternak. Ini merupakan bentuk komitmen berkelanjutan Nestle Indonesia dalam menangani wabah yang telah menyebabkan disrupsi terhadap produktivitas susu,” ujar Ganesan Ampalavanar, Presiden Direktur PT Nestle Indonesia dalam keterangan tertulis Nestle Indonesia.
Sejak tahun 1975, Nestle Indonesia telah memberikan berbagai dukungan berupa pendampingan teknis, edukasi dan kebutuhan pemeliharaan sapi perah kepada mitra koperasi peternak sapi. Hal ini dilakukan agar industri susu di Jawa Timur bisa terus berjalan serta kualitas dan produktivitas susu yang dihasilkan dapat tetap terjaga.
Pada upaya penanggulangan wabah PMK ini Nestle Indonesia tidak hanya mendukung upaya percepatan vaksinasi, perusahaan juga menyalurkan bantuan sebesar Rp 7,7 miliar kepada peternak sapi di Jawa Timur. Bantuan tersebut juga disalurkan kepada dimulai 35 mitra koperasi dalam bentuk obat-obatan, vitamin, disinfektan, dan pakan tambahan.
“Kami berharap, pemberlakuan vaksinasi serta dukungan lainnya yang kami berikan untuk sapi-sapi perah di Jawa Timur dapat menjawab kekhawatiran para peternak atas wabah PMK yang sedang rawan terjadi. Harapannya, sapi-sapi tersebut dapat kembali mendukung penghidupan mereka di masa sulit ini, sekaligus menjaga kualitas produksi susu segar yang dihasilkan,” tutur Ganesan.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz