PT Pertamina (Persero) mengumumkan kerja sama dengan Chevron Corporation melalui anak perusahannya Chevron New Ventures Pte. Ltd. (Chevron). Kerja sama yang dijalin oleh Pertamina dan Chevron ini bertujuan untuk menjajaki potensi peluang bisnis rendah karbon di Indonesia.
Kerja sama ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang sebelumnya telah dilakukan di Washington DC. Melalui kerja sama ini, Pertamina dan Chevron berupaya menghadirkan layanan rendah karbon kepada konsumen dalam negeri dan potensi konsumen regional.
Pertamina dan Chevron memiliki sejumlah agenda untuk memaksimalkan peluang bisnis rendah karbon ini. Mereka berencana mempertimbangkan teknologi panas bumi baru (novel geothermal) dan melakukan penyeimbangan karbon (carbon offsets) melalui solusi berbasis alam. Selain itu, melalui kerja sama ini Pertaminan dan Chevron akan mengupayakan penangkapan, pemanfaatan dan penyimpanan karbon (carbon capture, utilization, dan storage) (CCUS) serta pengembangan, produksi, penyimpanan, dan transportasi hidrogen dengan rendah karbon (lower carbon hydrogen).
“Kerja sama ini menunjukkan komitmen Chevron dan Pertamina untuk terus mengidentifikasi peluang rendah karbon di Indonesia. Caranya dengan kolaborasi antara Chevron, perusahaan energi nasional, dan pemerintah, yang masing-masing memiliki kepentingan bersama dalam mendorong transisi energi nasional,” ungkap Jeff Gustavson, Presiden Chevron New Energies dalam keterangan tertulis PT Pertamina (Persero).
Kerja sama ini merupakan bagian dari upaya kedua perusahaan untuk mendukung target net zero emission pemerintah Indonesia pada tahun 2060. Adapun kerja sama ini menjadi wujud komitmen Pertamina dalam meningkatkan bauran energi terbarukan dari 9,2% pada tahun 2019 menjadi 17,7% pada tahun 2030.
“Pertamina terus berkomitmen untuk mempercepat transisi energi yang sejalan dengan target pemerintah. Kemitraan ini merupakan langkah strategis bagi Pertamina dan Chevron untuk saling melengkapi kekuatan serta mengembangkan proyek dan solusi energi rendah karbon untuk mendorong kemandirian dan ketahanan energi dalam negeri,” ujar Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.
Editor: Sigit Kurniawan