Usaha mikro, kecil dan menengah (UKM) kerap disebut sebagai tulang punggung bagi pergerakan ekonomi Indonesia. Di sisi lain, para pelaku usaha kecil dan menengah masih membutuhkan pendampingan untuk digitalisasi agar bisnisnya tetap relevan.
Menyadari hal tersebut, PT Pertamina (Persero) konsisten menghadirkan program UMK Academy selama lima tahun terakhir. Dewi Sri Utami, Manager SMEPP menjelaskan UMK Academy merupakan program pembinaan untuk UKM yang diinisiasi oleh perusahaan dengan menggandeng MarkPlus sebagai mitra.
“Pertamina sebagai perusahaan migas kelas dunia bukan hanya tentang BBM dan pengeboran minyak saja, kami juga berupaya untuk memberikan dukungan kepada para pelaku UMKM lewat program ini,” ujar Dewi dalam pemaparannya di Jakarta Marketing Week, Kamis (16/5/2024).
BACA JUGA Pertamina Temukan Cadangan Minyak 140 Juta Barel
Dewi menambahkan salah satu aspek yang menjadi perhatian Pertamina dalam program ini adalah mengenai digitalisasi kepada para pelaku UKM, khususnya untuk pemasaran secara digital.
“Kami memberikan akses untuk perluasan pasar, dan juga melalui publikasi sebagai bagian dari penguatan pemasaran atau marketing,” kata Dewi dalam acara yang berlangsung di Grand Atrium Kota Kasablanka.
Melalui program ini, Pertamina mendorong UKM untuk bisa memanfaatkan media sosial untuk pemasaran produknya. Dalam hal ini, Dewi mengatakan pihaknya berupaya untuk memfasilitasi para pelaku usaha untuk upskilling, membantu publikasi, dan pembinaan.
“Lewat kelas go digital dan go online, kami mengajak UKM untuk melek dengan cara pemasaran digital yang sudah umum dilakukan banyak pihak, salah satunya media sosial,” ucap Dewi.
Telah berjalan selama lima tahun terakhir, program ini pun mendapatkan antusiasme yang positif dari para UKM. Dewi mengatakan mayoritas peserta bergerak di bidang fashion dan food and beverages.
BACA JUGA Harga Minyak Naik, Pertamina Jaga Stabilitas Harga dan Pasokan BBM
“Harapannya tentu saja dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas para pelaku UKM. Kemudian, untuk jangka panjang masyarakat mampu survive, mandiri, terus bisa berkembang, dan menciptakan kemandirian yang berkelanjutan,” tutur Dewi.
Editor: Ranto Rajagukguk
