Upaya Pertamina International Shipping Bangun Bisnis Berkelanjutan
PT Pertamina International Shipping (PIS) resmi dibentuk pada 23 Desember 2016. Lima tahun beroperasi, PIS yang bertransformasi menjadi Subholding Integrated Marine Logistics (SH-IML) turut berkontribusi untuk 1 Pertamina 1 Indonesia. Kontribusi tersebut dilakukan selaras dengan penerapan enam pilar Pertamina, yaitu Go Sustainable, Go Collaborative, Go Green, Go Digital, Go Global, Go Productive & Efficient.
Untuk mewujudkan misi tersebut, perusahaan telah membangun berbagai fondasi. Misalnya dalam meewujudkan Go Sustainable, PIS mengedepankan aspek keberlanjutan dan mencoba untuk memperkuat posisinya dalam penerapan Environmental, Social and Governance (ESG). Dalam hal ini, perusahaan menghadirkan beberapa teknologi kapal yang ramah lingkungan (Green Shipping).
Beberapa teknologi, di antaranya teknologi Stern Tube Air Seal Type untuk menghindari kebocoran bahan bakar kapal. Lalu, teknologi Oily Water Separator(OWS) untuk memisahkan air dengan minyak dalam mencegah pencemaran.
Di sisi lain, upaya ini dilakukan untuk mewujudkan misi menjadi Green Shipping Company, Green Operation, Green Cargo, Green Port, dan Green Storage untuk dapat bersaing secara global dan mewujudkan visi perusahaan menjadi Asia’s Leading Shipping Company.
Perusahaan pun mendapatkan apresiasi dari upayanya tersebut. Tercatat, PIS meraih special award kategori Prominent Shipping, Maritime and Logistic Service Company on Supporting TJSL on Environment Pilar yang diterima oleh PT Pertamina Trans Kontinental, yang merupakan anak usaha PIS.
Dalam TJSL & CSR Award ini, PTK dinilai mengikuti dua pilar SDGs yaitu Pilar Ekonomi dan Lingkungan. Selain itu, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di masa pandemi, PIS dan PTK juga terus berkomitmen dalam pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
“Hasil pencapaian yang luar biasa sebagai Subholding Integrated Marine & Logistics, tentunya tidak lepas dari sinergi seluruh tim yang apik serta sistem kinerja efektif dan efisien yang ada di internal PIS,” ujar CEO Subholding Integrated Marine & Logistics Pertamina International Shipping Erry Widiastono.
Go Collaborative
Untuk urusan Go Collaborative, PIS menggelar berbagai aktivitas kolaborasi sepanjang tahun 2021. Mulai dari kunjungan Kementerian BUMN bersama PIS, PT Pertamina Patra Niaga (PPN), hingga PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) melakukan Management Walkthrough (MWT) ke Proyek dan Sarfas Energi yang ada di Tuban, Jawa Timur. Kegiatan ini bertujuan untuk mengawal proyek strategis nasional dan memastikan operasional proyek Sarfas Energi di Tuban berjalan dengan baik.
Kolaborasi lainnya adalah sinergi antara PIS dan PPN dalam penandatanganan Head of Agreement Kerja sama Penyediaan Jasa Angkutan Kapal. Dilanjutkan dengan menggandeng Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dalam melakukan kajian penggunaan LNG sebagai alternative fuel kapal milik Pertamina. Lalu bersama PT Perusahaan Gas Negara (PGN), PIS mewujudkan virtual pipeline & distribusi green energy untuk tingkatkan utilisasi LNG domestik.
Go Digital
Menyelaraskan pilar Go Digital, Pertamina terus berinovasi dan menciptakan efisiensi dalam biaya operasional (transportation cost) kapal sehingga pelaksanaan kegiatan operasi berjalan efektif dan efisien.
Melalui Fleet Management Dashboard yang dapat diakses secara real time menggunakan smartphone, aplikasi ini berfungsi untuk melihat kinerja kapal baik dari sisi fleet, crewing, rute kapal, dan speed performance.
Selain itu, hadirnya Fleet Digital Control Room memudahkan pemantauan kapal dan membangun serta mengelola aplikasi yang bisa termonitor di telepon genggam untuk melakukan monitoring sertifikat kapal, monitoring Pertamina Safety Approval (PSA), Vetting Plus, dan monitoring Docking Project.
Go Global
Sebagai Subholding Integrated Marine Logistics, PIS juga berkarya dalam menorehkan sejarah baru di taraf internasional dan mendukung Pertamina Go Global. PIS melakukan beberapa upaya percepatan untuk mengembangkan portofolio bisnisnya di kancah global.
Saat ini kapal PIS memiliki 11 rute pelayaran internasional yakni Afrika, Arab Saudi, UEA, Australia, Singapura, Malaysia, China, US, India, Aljazair dan Bangladesh yang berkontribusi terhadap revenue perusahaan melalui aktivitas charter out. Di sini, perusahaan membukukan pencapaian nilai sebesar US$ 27,48 Juta YTD hingga Desember 2021.
Beberapa kapal PIS seperti MT Gamsunoro, MT Sanggau, MT Gede, MT Galunggung, MT Gamkonora, MT Gunung Geulis, MT Gamalama, MT Panderman, telah melayani rute internasional. Kapal-kapal ini sebelumnya diutilisasi untuk domestik.
Khusus untuk utilisasi Kapal Gamsunoro, saat ini telah melayani rute Internasional sepanjang Arabian gulf dan Japan range. Kapal VLGC Pertamina Gas 1 dan 2 milik PIS juga berhasil mencatatkan sejarah sebagai kapal kargo milik pertama yang seluruhnya diawaki oleh awak dari Indonesia yang memperoleh Certificate of Compliance (COC) dari United States Coast Guard (USCG).
Perusahaan juga melakukan Loading Perdana LPG di Phillips 66 Freeport, Texas – Houston, Amerika Serikat. Selain itu, VLCC Pertamina Pride & VLCC Pertamina Prime saat ini sudah secara rutin berlabuh di Rastanura, Saudi Arabia dan West Africa, serta VLCC PIS Pioneer ke Malaysia dan Singapore.
“Kami juga terus melakukan beragam upaya. Mulai dari sisi kinerja operasional kapal, beberapa upaya strategis, perubahan mindset, prosedur cara kerja yang cerdas, optimalisasi support system serta continuous improvement dalam memberikan nilai tambah Kapal Milik dengan menerapkan Best Practice dalam Ship Management dan mekanisme Benchmarking dengan external Ship Management,” lanjut Erry.
Dengan kata lain, PIS mengoptimalkan target peningkatan pendapatan dari eksternal market dengan mengubah cara pandang dan berpikir untuk menjadi perusahaan yang berbasis pada profit center. Tidak hanya bermain di pasar domestik, tetapi juga sudah mulai merambah ke pasar eksternal atau internasional. Transformasi bisnis pun difokuskan dengan lima peran strategis PIS, yaitu peran bisnis Shipping, Marine Services, Port Services, Port Ownership, dan storage yang dimiliki Pertamina International Shipping.