Mata uang kripto (cryptocurrency) kini makin dikenal oleh masyarajat Indonesia. Ketertarikan pada mata uang kripto umumnya berawal dari keinginan untuk investasi. Namun, peningkatan signifikan di Indonesia sendiri tampak pasca nilai tukar Bitcoin melonjak. Ketika itu kasus WannaCry menghebohkan dunia maya, hacker yang menyebarkan virus meminta tebusan untuk memperbaiki sistem komputer yang terserang WannaCry dengan Bitcoin.
Melihat potensi yang ada, perusahaan bursa aset kripto asal Korea Selatan, Upbit, masuk ke Indonesia. Upbit mengawali debutnya dengan cukup baik setelah mengusung program Airdrop. Program ini merupakan kegiatan bagi-bagi pundi gratis. Sukses dengan program pertamanya tersebut, Upbit kembali menghadirkan Airdrop kedua.
Kali ini, Upbit menyiapkan total pundi senilai 37 juta NPXS atau hampir setara dengan Rp400 juta kepada para penggunanya. Program ini telah dimulai Kamis lalu. Mengenai program ini, CEO Upbit Asia Pasifik Alex Kim menjelaskan bahwa animo investor Indonesia terhadap aset kripto cukup besar.
Alex juga mengatakan bahwa menjadikan Indonesia sebagai negara ketiga lokasi peluncuran Upbit setelah Korea Selatan dan Singapura dinilai tepat. Pasalnya, minat serta peluang tumbuh dan berkembangnya ekosistem blockchain di Indonesia cukup tinggi.
“Masa depan aset kripto di Indonesia akan semakin baik. Kami melihat bertambahnya pengguna dan transaksi. Ini adalah pertanda baik. Negara dengan demografi terbesar ini siap memainkan peran utama dalam strategi ekspansi kami di Asia Pasifik,” jelas Resna Raniadi, Kepala Divisi Pengembangan Bisnis Upbit Indonesia.
Editor: Eko Adiwaluyo