Upselling: Strategi Efektif Tingkatkan Sales Revenue

marketeers article
upselling | sumber : 123rf

Upselling menjadi strategi yang identik dengan kemampuan salesman untuk memengaruhi pelanggan agar rela memberikan uangnya untuk ditukar dengan sebuah produk. Strategi upselling ini menjadi strategi yang tepat untuk dapat memperdalam hubungan pelanggan, meningkatkan pengalaman pelanggan, bahkan meningkatkan pendapatan.

Kembaran yang serupa tapi tak sama dari strategi upselling ini adalah cross-selling yang sama-sama bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dengan cara yang berbeda. Upselling berfokus untuk mendorong pelanggan membeli produk dengan harga yang lebih mahal. 

Adapun cross-selling lebih mendorong konsumen untuk membeli produk komplementer atau pelengkap saat membeli produk utama. Pada artikel ini, Anda dapat memahami lebih dalam mengenai strategi upselling. Simak penjelasan berikut ini:

Apa yang dimaksud upselling?

Menurut Shopify, upselling adalah salah satu teknik sales yang mendorong pelanggan untuk membeli dengan harga yang lebih mahal dan kualitas lebih tinggi. Strategi ini jadi hal yang menarik bagi pelanggan. 

Tujuannya untuk meningkatkan pendapatan dan profit margin melalui fitur tambahan, keuntungan lebih, dan premium produk untuk memberikan pengalaman dan kepuasan pelanggan. 

BACA JUGA: Seasonal Marketing: Memaksimalkan Penjualan pada Musim Tertentu

Taktik dalam menerapkan upselling

1. Upsell sebelum penjualan awal

Ketika pelanggan pertama kali mengunjungi toko Anda atau halaman produk Anda baik online maupun offline, Anda bisa langsung melakukan strategi upsell dengan memberikan dua opsi produk reguler dan upsell dengan keunggulan yang lebih banyak. 

2. Upsell saat melakukan checkout

Anda bisa memanfaatkan halaman checkout untuk memberikan penawaran kepada pelanggan terkait yang dapat meningkatkan pembelian produk. Penawaran ini dapat berupa harga diskon, volume penjualan, personalisasi produk, pengiriman cepat, packaging unik, dan perlindungan produk.

3. Upsell setelah pembelian

Setelah pelanggan melakukan pembelian, Anda bisa meningkatkan penjualan produk dengan menawarkan perpanjangan garansi produk atau fitur premium kepada pelanggan. Sebagai contoh, pembelian produk handphone yang menawarkan garansi layar dalam dua tahun. 

BACA JUGA: SRC Akselerasi Toko Kelontong dengan Big Data dan Omnichannel Marketing

Contoh penerapan upselling

Strategi ini sudah banyak diterapkan oleh berbagai jenis bisnis, baik B2C maupun B2B. Berikut beberapa contoh penerapan dari strategi upselling:

1. Kursi business class dalam maskapai penerbangan.

2. Tambahan topping pada menu restoran yang dikenai biaya tambahan.

3. Fitur tambahan pada mobil, seperti jok kulit dan sistem stereo dengan kualitas mumpuni.

Demikianlah penjelasan mengenai strategi upselling yang sudah tidak asing lagi diterapkan oleh berbagai jenis produk. Anda dapat mengenali strategi potensial apa yang paling sesuai di setiap tahapan dalam customer journey. 

Anda juga dapat melakukan benchmarking dengan produk sejenis untuk menemukan strategi paling tepat bagi jenis produk yang Anda jual. Jangan lupa perhitungkan profit yang mungkin Anda dapatkan dari setiap strategi yang Anda lakukan. 

BACA JUGA: Omnichannel Marketing, Demi Customer Experience yang Powerful

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS