Upaya edukasi dan komunikasi antara vaksinasi dan protokol kesehatan kepada masyarakat harus dilakukan dengan seimbang. Pasalnya langkah penanganan pandemi COVID-19 tidak bisa dilakukan secara tunggal dengan vaksinasi. Melainkan harus komprehensif dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan (prokes) yang ketat demi menekan lebih banyak jumlah orang yang terinfeksi.
Masyarakat perlu diingatkan terus menerus tentang pentingnya prokes sebagai intervensi yang penting selain vaksinasi. “Sekitar 4 juta masyarakat Indonesia sudah menerima vaksin dosis pertama. Terutama untuk lanjut usia (lansia) yang sudah dimudahkan pelaksanaannya melalui banyak sekali sentra-sentra vaksinasi hasil kerja sama dengan seluruh elemen bangsa,” terang dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes dalam Dialog Produktif bertema “Selaras Vaksinasi dan Protokol Kesehatan” yang diselenggarakan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).
Demi meyakinkan masyarakat bahwa vaksin efektif dalam mengendalikan pandemi, dr. Dirga Sakti Rambe, Dokter Spesialis Penyakit Dalam/Vaksinolog menyampaikan, masyarakat yang divaksinasi memiliki risiko tiga kali lebih rendah terkena COVID-19, dibandingkan orang-orang yang belum divaksinasi. Pada situasi pandemi, angka tiga kali lebih rendah ini sangat signifikan. Namun begitu, perlu diingat bahwa vaksinasi tidak serta merta memberikan kekebalan tubuh dalam waktu singkat.
“Dari hasil uji klinis, diketahui kekebalan optimal baru bisa didapatkan setelah 28 hari setelah penyuntikan,” terang dr. Siti Nadia.
Karenanya, sangat penting sekali vaksinasi dibarengi dengan kepatuhan tinggi terhadap prokes. “Untuk mendapatkan proteksi optimal, vaksinasi harus bersama dengan 3M, Memakai masker, Menjaga jarak, dan Mencuci tangan. Bila itu kita lakukan dengan sungguh-sungguh, pandemi ini dapat segera terkendali,” ujar dr. Dirga Sakti. Selain itu, semua elemen masyarakat harus ikut berpartisipasi dalam program vaksinasi yang kini dijalankan pemerintah. “Mari kita berpartisipasi dengan menjadi warga negara yang baik untuk menyukseskan program vaksinasi COVID-19 sekaligus menerapkan 3M secara konsisten,” tutupnya.