Apa itu Valas? Valuta asing atau valas adalah istilah yang cukup familier, khususnya bagi pebisnis atau pelaku usaha. Akan tetapi, belum banyak yang benar-benar paham dengan kata ini.
Sejatinya, valas adalah mata uang asing yang bisa digunakan dalam dunia perdagangan internasional. Saat membeli barang di luar negeri, mata uang rupiah dipastikan tidak bisa digunakan untuk bertransaksi.
Oleh karena itu, mata uang yang dapat digunakan hanya berdasarkan negara asal barang atau valas yang diregulasi dan bisa ditransaksikan. Perlu diketahui, salah satu mata uang asing yang populer dan banyak digunakan banyak orang di dunia adalah dolar Amerika Serikat (AS).
Selain digunakan untuk membeli barang, valas juga bisa dijadikan sebagai investasi. Nilai valas yang selalu fluktuatif menjadi ajang spekulasi untuk investor mencari untung.
Pasalnya, tingkat labanya bisa lebih besar jika dibandingkan dengan nilai rata-rata perdagangan lainnya. Akan tetapi, karena perubahan harga yang cukup cepat membuat valas sebagai instrumen investasi memiliki risiko yang tinggi.
BACA JUGA: Inovasi MPN Valas BNI Raih Perhargaan Terbaik
Memahami Valas
Secara umum, valas adalah mata uang asing yang diakui dan diterima dalam perdagangan internasional. Namun, secara definisi, beberapa peneliti memiliki pandangan yang berbeda.
Valas juga termasuk ke dalam devisa suatu negara, sementara devisa sendiri berarti kekayaan yang dimiliki oleh negara yang berada di luar negeri. Bentuknya pun bisa beraneka macam, seperti barang, jasa, dan juga mata uang yang digunakan sebagai transaksi perdagangan internasional.
Fungsi Valas
1. Alat Tukar
Rupiah merupakan mata uang yang hanya bisa digunakan di Tanah Air saja. Sementara itu, apabila seseorang sedang berada di luar negeri dan ingin membeli barang, maka harus menyesuaikan mata uang yang berlaku dan diakui di negara tersebut.
BACA JUGA: Kembali Naik, Suku Bunga Acuan Bank Indonesia Jadi 5,50%
Ada beberapa mata uang asing yang diakui dan populer digunakan dalam dunia perdagangan internasional selain dolar AS, seperti Euro (EUR), Yen Jepang (JPY), Poundsterling Inggris (GBP), Franc Swiss (CHF), dan Dolar Australia (AUD).
2. Pengendali Kurs
Jika rupiah melemah terhadap dolar AS, maka nilai mata uang Garuda menjadi lebih murah. Pada kejadian tersebut, dolar AS mengalami apresiasi terhadap rupiah. Sebaliknya, apabila rupiah menguat, maka nilai dolar AS menjadi lebih murah.
Fluktuasi kurs rupiah dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti utang luar negeri, nilai pasar hingga cadangan devisa.
3. Pembayaran Internasional
Valas dapat digunakan sebagai alat pembayaran internasional. Saat Indonesia memiliki utang ke negara lain, maka untuk membayarkannya bisa menggunakan valas yang disepakati.
Sebaliknya, saat ada negara lain yang memiliki utang ke Indonesia, maka bisa membayarnya dengan kurs mata uang asing yang nilainya sesuai atau sama dengan mata uang rupiah.
Jenis Valas
Valas hanya dibedakan menjadi dua jenis saja, yakni valas fisik dan non-fisik. Valas fisik adalah uang dalam bentuk yang sebenarnya, yakni uang kartal berupa uang kertas dan logam yang digunakan sebagai alat transaksi ekonomi internasional. Sementara itu, valas non-fisik adalah perwujudan uang dalam bentuk giral atau surat berharga.
Editor: Ranto Rajagukguk