Valuasi Microsoft menembus rekor perusahaan dengan mencapai nilai US$3 triliun. Ini menjadikannya perusahaan kedua setelah Apple yang mencapai kesuksesan tersebut.
Dirangkum dari Gizmochina (26/1/2024), harga saham mereka melonjak menjadi US$ 404,87 per saham, menunjukkan kepercayaan yang kuat dari para investor, berkat langkah besar mereka di bidang kecerdasan buatan (AI) dan teknologi baru.
Namun, dalam perjalanannya menjadi perusahaan US$ 3 triliun, ada jalan terjal yang harus dilalui. Microsoft juga dilaporkan mengumumkan pemotongan 1.900 pekerja dalam divisi gaming mereka.
BACA JUGA: Microsoft Rencana Tenagai Operasional AI Dengan Tenaga Nuklir
Ini menyusul akuisisi besar-besaran mereka terhadap perusahaan gaming besar lainnya, Activision Blizzard, seharga US$ 69 miliar. Phil Spencer, Kepala Divisi Xbox menjelaskan langkah ini sebagai bagian dari strategi pertumbuhan berkelanjutan dan pemeliharaan anggaran yang seimbang.
Ini bukan hal baru bagi Microsoft. Tahun lalu, mereka memecat 10.000 pekerja di berbagai departemen, meskipun laba mereka meningkat.
Meskipun dihadapkan pada keputusan sulit, kesehatan keuangan perusahaan tetap kuat. Mereka melaporkan peningkatan pendapatan sebesar 13% dibandingkan tahun sebelumnya.
BACA JUGA: Microsoft Rilis AI Generatif Untuk Buat Iklan Dari Teks, Ini Rinciannya
Microsoft bersiap untuk mengumumkan laporan pendapatan lengkap mereka untuk tahun 2023. Mencapai nilai valuasi yang begitu tinggi merupakan kemenangan besar untuk Microsoft, meski harus dibayar dengan realitas yang sulit seperti PHK.
Keputusan-keputusan ini mencerminkan keseimbangan kompleks antara memperluas bisnis mereka dan mengelola biaya secara efektif.
Editor: Ranto Rajagukguk