Lebih dari 300 startup tercatat sebagai unicorn per Januari 2019. Pada hasil riset CB Insight bertajuk “The Global Unicorn Club”, beberapa perusahaan decacorn juga masuk dalam daftar. Selain Grab, Gojek nyatanya telah mengantongi valuasi US$ 1 miliar dan tergabung dalam decacorn.
Melalui pernyataan resmi yang diwakili oleh Chief of Corporate Affairs GOJEK Nila Marita, pihak Gojek mengaku baru mendengar kabar tersebut dari media. “Kami bersyukur ada lembaga independen yang memvalidasi kesuksesan kami dalam meningkatkan nilai perusahaan, tanpa kami perlu membuat pengumuman,” ujar Nila di Jakarta, Jumat (05/04/19).
Jumlah pengguna aktif Gojek per pekan pun naik sebesar 55% dibandingkan aplikasi sejenis di Indonesia. Nila menjelaskan pernyataannya tersebut berdasarkan data dari riset platform global yang menanalisis penggunaan aplikasi mobile sedunia. Pencapaian sejauh ini diyakini mereka mencerminkan semakin kuatnya minat dan kepercayaan investor terhadap perkembangan Gojek semakin baik dari waktu ke waktu.
“Gojek bukan hanya berfokus untuk terus menjadi pilihan utama dan memberikan layanan terbaik bagi para pengguna Indonesia. Tetapi, kami juga berusaha membawa harum nama bangsa dengan menjadi pemain terdepan di pasar Asia Tenggara,” tambah Nila.
Di Indonesia, Gojek terus bersaing dengan Grab sebagai penyedia layanan ride-hailing. Kini, keduanya juga berusaha melakukan inovasi-inovasi baru untuk memastikan diri sebagai SuperApps. Sehingga tak hanya menyediakan layanan berkendara tetapi juga dapat menjadi saluran pembayaran serta penyedia informasi.
Editor: Sigit Kurniawan