Value Pasar Muslim: Jujur

marketeers article

Indonesia adalah pasar Muslim terbesar  di dunia, karena lebih dari 200 juta pemeluk Islam ada di sini. Pasar ini tentu saja potensial bagi mereka yang bisa memaksimalkan kondisi tersebut dengan menawarkan produk bernuansa Islami.

Maka tidak heran fesyen Muslim seperti hijab jadi sangat populer, bahkan lebih populer dari kebaya. Tidak heran ada sebuah e-commerce yang memang memiliki etalase fesyen Muslim seperti Hijup.com. Menurut CEO Diajeng Lestari, memarketingkan produk Muslim harus tahu value yang terkandung dalamnya terlebih dulu.

“Bagi mereka yang berminat untuk menyasar pasar Muslim, selain mengerti value dalam Islam, barang dijual harus relevan. Tidak boleh ada kandungan yang diharamkan dalam produk baik itu bentuk makanan dan pakaian. Make up juga misalnya tidak boleh mengandung babi. Baru setelah itu mengerti value pasar secara umum,” ujar Diajeng dalam gelaran Tech In Asia Jakarta 2015 pada Rabu (11/11/2015).

Secara umum, Hijup.com mencoba menawarkan produk yang dipercaya, terutama secara kualitas. Penting juga untuk menarik respek dari pelanggan. Caranya dengan sangat selektif memilih partner bisnis di mana Hijup.com hanya mau menjual barang berkualitas tinggi dan spesial.

“Kami juga bangun branding lewat content marketing. Kami hadirkan bagaimana caranya menggunakan hijab yang baik dan benar lewat tutorial, termasuk mix and match berbagai busana agar stylish,” sambung Diajeng. Senada dengan Diajeng, Group CMO Moxy Shannon Kalayanamitr memiliki pendapat sama namun dengan pendekatan berbeda.

“Kami adalah brand fesyen berbasis Asia Tenggara. Masuk pasar Indonesia dengan mayoritas Muslim mengarahkan kami kepada banyak hal. Salah satunya adalah kita harus jujur soal produk. Kalau ada produk yang berisikan elemen tidak diperbolehkan, kami akan katakan bahwa produk tersebut berisikan komponen terlarang. Intinya value untuk masuk ke dalam pasar Muslim adalah Anda harus jujur,” terang Shannon.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related

award
SPSAwArDS