Vice Indonesia: Ingin Dibaca Orang Indonesia, Bukan Bule-Bule di Luar Sana

marketeers article
Milan, Italy August 10, 2017: Vice.com website homepage. It is a print magazine and website focused on arts, culture, and news topics. Vice logo visible.

Sebagian anak muda baik itu Gen Y dan Gen Z tentu tidak asing dengan media Vice. Hal ini juga berlaku di Indonesia. Pasalnya, Vice bisa membawakan sebuah informasi yang relevan bagi para pembacanya, tapi tidak ditemukan di media-media lain.

“Vice percaya di tengah perubahan anak muda mengkonsumsi media, ada paradigma yang berubah juga,” ujar Ardyan M. Erlangga, Managing Editor VICE Indonesia di panggung Jakarta Marketing Week di Jakarta, Jumat (26/4/2019).

Ardyan mengakui bahwa Vice hadir tidak untuk semua orang. Karena konten yang disajikan tidak selalu diterima oleh semua kalangan. Ia juga berujar bahwa beberapa kali semenjak hadir di Indonesia beberapa kali kantor Vice didatangi oleh sekelompok orang. “Mereka datang meminta untuk salah satu konten kami diturunkan. Kami bilang tidak bisa. Mereka hanya mengingatkan saja,” singkatnya.

Ardyan Erlangga, Managing Editor Vice Indonesia

Beberapa konten yang disajikan oleh Vice sering kali tidak terpikirkan oleh kalangan media arus utama lainnya. Semisal tentang fenomena penagih hutag, preman legendaris di sebuah kota, bisnis santet, dan beragam hal-hal unik lainnya. Relevansi ini yang terus Vice sebarkan di Indonesia.

Ardyan mencontohkan bahwa masalah Gen Y dan Gen Z di seluruh penjuru dunia itu sama. Tapi, tidak semua konten yang ada di sebuah negara akan menjadi relevan untuk dibawa negara lain. Satu contoh adalah Vice Amerika Serikat kerap kali melemparkan topik pembahasan tentang student loan. Di Amerika Serikat isu ini selalu hangat dan diperbincangkan oleh anak muda di sana.

Pasalnya untuk kuliah, anak muda Amerika Serikat harus berhutang hingga miliaran rupiah. Namun ketika topik ini dibawa ke Indonesia maka tidak jadi relevan, sebab konsep student loan tidak ada di Indonesia. “Kami ingin dibaca dan ditonton oleh orang Indonesia. Bukan ditonton dan dibaca sama bule-bule di luar negeri sana.”

Ia juga menegaskan sejak awal Vice hadir di Indonesia untuk membawa topik sendiri. Bukan berarti Vice hanya melakukan penerjemahan artikel-artikel yang sudah tayang secara global. “Kami Vice Indonesia. Bukan Vice Amerika yang ada di Indonesia,” pungkasnya.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

 

Related