Pabrikan mobil asal Vietnam bernama VinFast telah berkomitmen untuk membangun pabrik di Indonesia. Hal itu pun diapresiasi oleh Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi).
Apresiasi itu dibuktikan lewat kunjungan Jokowi ke kantor pusat VinFast di Haiphong, Vietnam. Dalam kunjunganya itu, Jokowi menyampaikan pemerintah Indonesia sangat menyambut baik rencana investasi yang dilakukan oleh VinFast.
“Kami mendukung penuh rencana investasi VinFast di Indonesia. Nanti kalau ada hal-hal yang berkaitan dengan izin bisa ke menteri saya,” kata Jokowi dikutip dari website Kementerian Sekretariat Negara, Kamis (18/1/2024).
BACA JUGA: Bawa BYD Dolphin, Atto 3, dan Seal, BYD Resmi Masuk Indonesia
Dalam kunjungan itu, presiden pun berkesempatan untuk meninjau langsung proses produksi VinFast. Dari tinjauan itu, ia meyakini merek tersebut bisa menjadi salah satu merek yang memiliki potensi untuk bisa berkembang dengan pesat.
“Ini merupakan industri yang perkembangannya sangat pesat dan akan berinvestasi di Indonesia secepatnya,” ucapnya.
Diyakini, merek yang berdiri pada 2017 ini pun akan berperan dalam memperkuat ekosistem mobil listrik di Indonesia.
Pasalnya, merek ini memiliki beragam line-up mobil listrik yang sesuai dengan selera dan kebutuhan masyarakat. Selain itu, kehadiran merek tersebut di Tanah Air juga akan berkaitan dengan pertumbuhan industri baterai mobil listrik di Indonesia.
“Kami harapkan hal ini akan ikut memperbesar ekosistem mobil listrik. Chairman dari VinFast juga telah menyampaikan akan segera memulai konstruksi pabrik secepatnya,” kata dia.
BACA JUGA: dentsu: Game dan AI Jadi Salah Satu Tren dalam Strategi Marketing 2024
Karenanya, Kementerian Perindustrian akan memfasilitasi rencana investasi tersebut. Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian mengatakan VinFast telah menyiapkan dana investasinya sembari melakukan observasi terkait lokasi pabrik yang dinilai paling memadai sebagai lokasi produksi mobil listrik.
“VinFast sedang mengidentifikasi lokasi yang cocok untuk mendirikan pabrik di Indonesia. Kebutuhan lahannya sekitar 240 hektar,” kata Agus dikutip dari website Kementerian Perindustrian.
Rencananya, merek yang merupakan bagian dari Vingroup itu menggelontokan investasi di Indonesia sebesar US$ 1,2 miliar atau sekitar Rp 18,7 triliun. Investasi itu sendiri dilakukan secara bertahap.
Tahap awal dilakukan pada tahun ini dengan memulai pembangunan pabrik lewat investasi senilai US$ 200 juta.
Fasilitas produksi yang akan dihadirkan sendiri ditargerkan akan memiliki kapasitas produksi sebesar 50.000 unit per tahun dengan target penyerapan tenaga kerja sekitar 1.000 hingga 3.000 orang. Rencananya, pabrik ini mulai beroperasi pada tahun 2026.
Editor: Ranto Rajagukguk