Media sosial tengah dihebohkan dengan video yang memperlihatkan seorang ibu mengamuk karena susu UHT atau ultra-high temperature berukuran satu liter yang dibelinya tidak dingin. Ia mengatakan bahwa susu itu mestinya disimpan di kulkas.
“Susu itu harusnya dingin, karena saya ada order susu yang kecil itu dikasih dingin,” ujarnya.
Lantas, benarkah susu UHT harus disimpan di mesin pendingin?
BACA JUGA: Jadi Menu Diet Prilly Latuconsina, 5 Tips Konsumsi Buah Lontar
Tak Perlu Disimpan di Kulkas jika Masih Tersegel
Encyclopedia of Dairy Sciences menjelaskan susu UHT yang belum dibuka kemasannya bisa bertahan antara tiga hingga enam bulan dalam suhu ruang. Sumber lain bahkan mengatakan susu jenis ini bisa bertahan enam sampai sepuluh bulan tanpa perlu dimasukkan ke lemari es.
Hal tersebut karena susu UHT diproses dengan dipanaskan pada suhu 135-150°C selama 2-10 detik untuk membunuh bakteri dan mikroorganisme. Inilah yang kemudian membuat produk steril hingga mampu bertahan lama.
Waktu pemanasan yang sangat singkat itu sendiri bertujuan mencegah kerusakan nilai gizi susu. Dengan begitu, susu UHT bisa mendapatkan warna, aroma, dan rasa yang tidak berbeda jauh dibandingkan susu segarnya.
BACA JUGA: Dilakukan Jennie BLACKPINK, Ini Bahaya Merokok di Dalam Ruangan
Perlu Disimpan di Kulkas jika Kemasan Terbuka
Namun, lain halnya jika kemasan susu UHT telah dibuka. Ini harus disimpan di lemari pendingin dalam kurun waktu tak lebih dari lima hari, sebab penyimpanan di suhu ruang akan membuatnya menjadi asam.
Jika susu dibiarkan di luar kulkas dalam periode yang lama, maka dapat membuat susu berisiko terkontaminasi bakteri. Kontaminasi bakteri tersebut dapat membuat Anda berisiko mengalami infeksi atau gangguan saluran cerna.
Karena itulah, US Food and Drug Administration menganjurkan seluruh makanan dan minuman, termasuk susu, yang harus disimpan di dalam kulkas sebaiknya tidak berada di suhu ruangan lebih dari dua jam. Untuk memastikan susu masih layak dikonsumsi dan belum terkontaminasi bakteri, ada tanda yang dapat amati.
Di antaranya menimbulkan bau tidak sedap atau asam, warna susu berubah menjadi kekuningan atau kental, dan rasanya tidak enak.
Editor: Ranto Rajagukguk