Brand kecantikan dunia, Maybelline baru-baru ini menjadi sorotan di dunia maya. Hal ini, karena Maybelline terancam diboikot oleh warganet lantaran bekerja sama dengan influencer transgender Dylan Mulvaney.
Melansir dari New York Post, pemboikotan ini bermula ketika Mulvaney mengunggah video TikTok yang memamerkan deretan kosmetiknya. Diketahui, video tersebut diunggah dalam rangka merayakan satu tahun Mulvaney bertransformasi sebagai perempuan secara terbuka.
“Tampil mempesona untuk hari ke-365 saya dengan @maybelline #maybellinepartner,” tulis Mulvaney dalam keterangan video yang diunggahnya di TikTok-nya (@dylanmulvaney).
Dalam kolom komentar unggahan tersebut, Maybelline terlihat memberikan responnya. Perusahaan kosmetik itu mengaku senang telah mendukung Mulvaney dan turut merayakan peringatan satu tahun Mulvaney bertransformasi sebagai perempuan. “Anda terlihat mempesona! Selamat hari ke-365! Bangga bisa mendukung Anda untuk hari ini dan setiap hari!” tulis Maybelline (@maybelline) dalam kolom komentar.
BACA JUGA Maybelline Rilis Fit Me Fresh Tint, Makeup 3-in-1 Skincare dan Sunscreen
Bukan mendapatkan pujian, kebanyakan warganet justru mengecam keputusan Maybelline bekerja sama dengan Mulvaney yang notabene adalah seorang transgender. “Terima kasih. Saya tidak akan membeli produk ini (Maybelline),” tulis salah satu pengguna TikTok.
Bukan hanya di TikTok, isu ini pun ramai dibicarakan di media sosial Twitter. Warganet Twitter turut memberikan ancaman boikot untuk Maybelline. Bahkan, mereka berharap anak perusahaan L’Oreal itu segera bangkrut.
Terlihat juga, para warganet menuliskan tagar #boycottmaybelline untuk meramaikan isu tersebut. Hal tersebut dilakukan dalam menyerukan ajakan kepada publik untuk berhenti membeli produk dari perusahaan makeup tersebut.
Hingga kini, baik Maybelline dan perusahaan induknya, L’Oreal belum memberikan tanggapan apapun atas ramainya isu pemboikotan tersebut.
BACA JUGA Tips Jaga Kesehatan Mental ala Maybelline New York
Sebelumnya, ancaman boikot yang serupa seperti Maybelline juga pernah dialami oleh Anheuser-Busch’s Bud Light. Sama, pemboikotan terjadi karena menampilkan influencer transgender dalam sebuah iklan di media sosial. Dilaporkan, Bud Light bahkan sempat mengalami penurunan penjualan setelah ancaman tersebut.
Sementara itu, masih belum jelas apakah seruan pemboikotan Maybelline akan memberikan dampak yang sama besarnya dengan seruan terhadap Bud Light. Data dari NielsenIQ dan Bump Williams Consulting menunjukkan bahwa penjualan Bud Light turun 17%, sementara volumenya turun 21% hingga 15 April.
Selain Bud Light dan Maybelline, Mulvaney juga cukup banyak menerima sponsor dari brand-brand ternama. Mulai dari Nike, Amazon Prime, KitchenAid, OkCupid, dan lainnya.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz