Viral di TikTok, Ini 3 Perbedaan Frugal Living dan Pelit

marketeers article
Ilustrasi frugal living (Foto: 123rf)

Baru-baru ini, viral sebuah unggahan TikTok yang berisikan pengakuan seorang lelaki tentang gaya hidup frugal living. Ia mengaku hanya menghabiskan Rp 3.000 dalam sehari, bahkan rela bersepeda dari rumah menuju kantor sejauh 15 km agar bisa berhemat.

Tak sedikit warganet yang lantas mempertanyakan apakah gaya hidup tersebut termasuk frugal living atau si pengunggah bersifat pelit. Memang tak bisa dimungkiri bahwa masih banyak orang menganggap kedua hal tersebut sama, padahal nyatanya tidak demikian.

Kementerian Keuangan dalam laman resminya mendefinisikan frugal living sebagai konsep saat seseorang mengalokasikan dana yang dimiliki dengan kesadaran, penuh pertimbangan, dan disertai strategi pencapaian tujuan keuangan masa depan.

BACA JUGA: Frugal Living, Mengelola Keuangan dengan Hemat dan Bijaksana

Dengan kata lain, seseorang yang ingin menerapkan konsep tersebut harus memahami tujuan keuangan pada masa depan serta cara mencapainya. Dengan demikian, frugal living dapat dimanfaatkan sebagai strategi untuk mencapai target-target pada masa depan yang sudah direncanakan.

Lantas, apa perbedaannya dengan pelit? Berikut penjelasannya yang dilansir dari Four Pillar Freedom:

Melihat Kualitas dan Harga

Saat hendak membeli sebuah barang, pelaku frugal living akan mempertimbangkan harga serta nilai dan kualitasnya. Jika mutunya dinilai sepadan dengan harga, mereka tetap membeli barang tersebut dan menggunakannya semaksimal mungkin agar tahan lama.

Sementara itu, orang pelit cenderung membeli barang murah atau gratis tanpa mempertimbangkan kualitasnya. Mereka menilai tidak masalah membeli barang semurah mungkin selama memiliki fungsi yang sama dengan barang mahal.

BACA JUGA: Buat Hidup Lebih Tenang dengan 4 Filosofi Jepang

Mengeluarkan Uang saat Dibutuhkan

Perbedaan selanjutnya terlihat dari pengeluaran uang. Pelaku frugal living mau mengeluarkan uang ketika benar-benar dibutuhkan, sedangkan orang yang pelit tidak ingin mengeluarkan uang sama sekali.

Misalnya, saat diajak makan di luar, orang dengan gaya hidup hemat masih mau menerima ajakan itu untuk sesekali selama masih di dalam batas wajar. Adapun orang pelit lebih memilih makan di rumah meskipun harus kehilangan momen berkualitas bersama orang lain.

Menyisihkan Uang untuk Berbagi

Perbedaan terakhir terlihat saat memberi hadiah. Orang dengan gaya hidup hemat membelikan barang berkualitas sesuai bujet, sedangkan orang pelit cenderung hanya membeli barang mahal untuk diri sendiri dan membeli barang murah untuk orang lain.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS