Viral Karyawan Meninggal Diduga akibat Kelelahan Kerja, Kenali Bahayanya

marketeers article
Ilustrasi (Foto: 123rf)

Jagat maya belum lama ini dihebohkan dengan kabar meninggalnya seorang perempuan diduga akibat kelelahan kerja. Mendiang, yang merupakan pegawai baru di salah satu firma akuntansi ‘Big 4’ di India, menderita sakit fisik dan mental karena kewalahan dengan pekerjaannya.

Kejadian ini terungkap dari surat yang dikirimkan sang ibu kepada atasan mendiang putrinya. Ia menjelaskan panjang lebar tentang bagaimana anaknya bekerja tanpa istirahat, bahkan sering mencurahkan isi hatinya sampai menangis.

“Perusahaan menuntut anak baru dengan kerja yang berat, membuat mereka kerja setiap siang dan malam, bahkan Minggu. (…) Dia dulu suka menangis di telepon karena tidak bisa bekerja dengan banyak tekanan dan stres. Sayangnya, pada tanggal 21 Juli, dia pingsan di kamarnya dan meninggal sebelum sampai di rumah sakit,” demikian sepenggal isi surat yang beredar di media sosial.

BACA JUGA: Efek Samping Operasi Bariatrik, Benarkah Bisa Bikin Organ Meledak?

Bahaya Kelelahan Kerja

Peristiwa ini seolah mengingatkan kembali akan pentingnya tidak menganggap sepele kelelahan bekerja. Kondisi yang terjadi saat seseorang tidak mampu lagi melanjutkan aktivitasnya secara optimal itu bisa berdampak serius, bahkan berujung pada kematian.

Melansir RSJ Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, kelelahan tak hanya memengaruhi fisik, tapi juga mental. Kelelahan kronis yang tak ditangani bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan jantung, depresi, dan peningkatan risiko kecelakaan akibat human error.

Secara fisiologis, kelelahan terjadi karena akumulasi asam laktat dalam tubuh akibat aktivitas otot berlebihan yang menghambat fungsi saraf dan otot. Selain itu, kurangnya pemulihan setelah bekerja juga menjadi faktor utama yang menyebabkan tubuh terus-menerus merasa lelah. 

BACA JUGA: Malas Mandi Bisa Jadi Indikasi Depresi, Benarkah?

Faktor-faktor lain, seperti status gizi, lama kerja, monotonitas tugas, dan kondisi lingkungan kerja yang tidak ergonomis turut memperburuk kondisi ini. Adapun gejala yang sering muncul meliputi rasa lelah berkepanjangan, sulit berkonsentrasi, hingga muncul rasa cemas atau depresi. 

Kondisi tersebut, jika berlangsung lama, dapat memengaruhi kesehatan mental dan fisik secara serius. Dalam kasus tertentu, kelelahan kerja bahkan dapat memicu masalah kesehatan yang lebih parah, seperti serangan jantung, yang pada akhirnya bisa berujung kematian.

Karena itu, penting bagi setiap perusahaan untuk memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja guna meminimalkan risiko kelelahan kerja. Pemantauan dan manajemen stres, pengaturan jam kerja, serta memberikan waktu istirahat yang cukup adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah dampak fatal dari kelelahan kerja.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS