Media sosial X dihebohkan dengan seorang mahasiswi yang kedapatan mencuri barang-barang tetangga kosnya. Perempuan berinisial A itu disinyalir mengambil baju, sepatu, hingga pakaian dalam untuk kepentingan pribadi.
Peristiwa tersebut dibagikan akun @yip***. Dalam sebuah utas, pengunggah mengungkapkan bahwa banyak penghuni kos yang kehilangan barang setelah A pindah ke gedung yang sama dengan mereka.
Kecurigaan mereka terhadap A pun terbukti usai perempuan tersebut memakai barang-barang curiannya, bahkan mengunggahnya ke media sosial. Setelah dikonfrontasi, A justru mengaku mengidap penyakit kleptomania.
BACA JUGA: Bisa Berakibat Fatal, Perhatikan 5 Hal Ini sebelum Melakukan Pijat Bayi
“Ngomongnya dia punya penyakit klepto sama penyakit ambis dan sering bulak balik RS juga jadi susah buat ngilangin ini…” cuit akun itu.
Lantas, sebenarnya apa itu kleptomania? Berikut penjelasannya yang dirangkum dari Alodokter:
Mengenal Kleptomania
Kleptomania adalah gangguan yang membuat penderitanya sulit menahan diri dari dorongan untuk mencuri. Dorongan itu muncul tanpa alasan yang jelas, bukan karena membutuhkan atau menginginkan barang yang dicurinya.
Gangguan ini dapat membuat penderitanya terganggu secara emosional. Jika terus dibiarkan, penderita kleptomania bisa mengalami gangguan mental serius, terjerat hukum, bahkan berpikir untuk bunuh diri.
Sayangnya, hingga kini tidak diketahui secara pasti apa penyebab kleptomania. Namun, salah satu penyebab yang paling potensial adalah ketidakseimbangan bahan kimia pada otak atau neurotransmitter.
BACA JUGA: Bahaya Makan Makanan Bekas Orang Lain, Bisa Sebabkan 6 Penyakit Ini
Gejala Kleptomania
Ada beberapa hal yang membedakan seseorang mencuri karena mengidap kleptomania, atau hanya benar-benar membutuhkan suatu barang. Salah satunya, penderita gangguan ini tidak menggunakan barang yang dicuri.
Penderita kleptomania cenderung tidak menggunakan barang yang dicuri untuk dirinya sendiri. Mereka biasanya membuang barang curian tersebut, atau akan memberikannya ke teman atau keluarga.
Penderita kleptomania juga cenderung memilih untuk mencuri di tempat-tempat umum, seperti supermarket. Setelah berhasil mencuri, mereka biasanya merasa senang dan puas, tetapi juga merasa bersalah, menyesal, malu, dan takut tertangkap.
Saat mencuri pun, penderita kleptomania kerap melakukannya secara spontan. Hal ini berbeda dengan pencurian kriminal, yang sebagian besar melibatkan orang lain dan menyusun rencana sebelum melakukan pencurian.
Jika Anda merasa mengalami gejala-gejala di atas, tak ada salahnya berkonsultasi ke psikolog atau psikiater. Nantinya, para profesional menerapkan psikoterapi, memberi obat-obatan, atau kombinasi keduanya untuk menangani gejala tersebut.
Editor: Ranto Rajagukguk