Viral Manusia Konsumsi Makanan Kucing, Aman atau Bahaya?

marketeers article
Ilustrasi makanan kucing (Foto: 123rf)

Beredar sebuah video di media sosial yang memperlihatkan seorang wanita mengonsumsi makanan kucing. Perempuan itu tampak menyantap panganan basah alias wet food langsung dari kemasannya sebagai camilan.

Setelah ditelusuri, ternyata si perempuan berkacamata itu bukanlah satu-satunya manusia yang gemar mengonsumsi makanan kucing. Ada sederet pembuat konten yang juga melahap wet food dengan nasi maupun roti.

Pakar Diet di American Dietetic Association Dawn Jackson Blatner mengatakan makanan kucing memang bisa dikonsumsi manusia sesekali. Hal ini karena panganan tersebut mengandung bahan yang sama dengan makanan manusia.

BACA JUGA: Berutang tapi Merasa Jadi Korban, Pertanda Victim Mentality?

“Di dalam panganan kucing, terdapat banyak kandungan protein dan lemak dari daging olahan. Namun, karena pada dasarnya tidak dikembangkan untuk menjaga kesehatan manusia, maka kandungan tersebut tidak memenuhi standar nutrisi yang dibutuhkan manusia,” katanya, dikutip dari Populer Science, Rabu (20/9/2023).

Karena itulah, panganan kucing tidak boleh dijadikan makanan pokok atau dikonsumsi terlalu sering. Sebab, kebiasaan tersebut dikhawatirkan dapat memicu berbagai gangguan kesehatan berikut ini:

Kelebihan Zat Mineral Gabungan

Makanan kucing mengandung zat mineral yang tinggi. Kandungan tersebut merupakan gabungan dari kalsium, fosfor, magnesium, dan zinc yang biasanya tertulis di kemasan sebagai ash atau crude ash (semacam dedak). 

Kandungan mineral dalam makanan kucing tersebut sebetulnya bisa diproses dengan cepat oleh hati dan ginjal manusia begitu masuk ke tubuh. Namun, jika dikonsumsi terus-menerus, gabungan mineral tersebut berpotensi memicu sejumlah efek samping.

Beberapa di antaranya, mengonsumsi mineral zinc secara berlebihan dapat menyebabkan gejala, seperti mual, diare, hingga sakit kepala. Sementara itu, kelebihan kalsium dapat memicu batu ginjal dan mengganggu fungsi jantung serta otak.

Adapun kelebihan konsumsi fosfor, bisa bikin diare, nyeri sendi atau otot, dan kelemahan otot. Selanjutnya, asupan magnesium berlebih dapat menyebabkan tekanan darah rendah, kelelahan, mual, dan diare.

Kelebihan Vitamin A

Bukan hanya zat mineral gabungan, vitamin A yang terkandung dalam pakan kucing juga bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. Bagi kucing, kandungan ini berfungsi menjaga kualitas penglihatan dan sistem kardiovaskular.

BACA JUGA: Virus Nipah Berpotensi Masuk Indonesia, Kenali Gejalanya

Namun, manfaat tersebut tidak bisa dirasakan manusia. Malahan, vitamin A dalam makanan kucing yang dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan gangguan dengan gejala akut dan kronis.

Adapun gejala akut yang dimaksud meliputi munculnya rasa mual, muntah hingga sakit perut. Sementara itu, gejala kronis yang timbul berupa kerontokan rambut, kulit kering, dan nyeri otot.

Tidak Bisa Mencerna Lemak Hewani dan Minyak Nabati

Minyak nabati dan lemak hewani merupakan lemak sehat yang berfungsi menjaga kesehatan bulu kucing. Meski manusia juga mengonsumsi dua jenis lemak ini, kandungan yang terdapat di dalam makanan kucing tidaklah sehat untuk tubuh.

Hal itu karena tubuh manusia tidak dapat mencerna lemak tersebut sebagaimana proses metabolisme tubuh kucing. Akibatnya, kandungan lemak ini dapat memicu penyakit jantung, obesitas, gangguan otak, dan empedu.

Itulah beberapa bahaya yang mengintai kesehatan manusia jika terlalu sering mengonsumsi makanan kucing. Karena itulah, sebaiknya Anda jangan meniru kebiasaan mencamil wet food yang beredar di media sosial, ya!

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS