Visa, penyedia layanan pembayaran digital berskala global meresmikan kemitraannya bersama ALTO, penyedia layanan end-to-end bank switching dalam memfasilitasi pemrosesan kartu debit secara domestik di Indonesia pada Kamis (10/6/201).
Melalui kemitraan tersebut, keduanya berkomitmen menghadirkan kualitas global dalam sistem Gerbang Pembayaran Nasional (GPN). Caranya dengan memberikan pengembangan di banyak aspek serta meningkatkan kapabilitas ALTO ke level dunia seputar sistem keamanan, efisiensi operasional, dan manajemen risiko. Selain berinovasi pada sistem pembayaran, kolaborasi tersebut diharapkan bisa memperluas literasi akan pembayaran digital di Indonesia.
Bank Indonesia menyambut baik kemitraan tersebut karena berpotensi menstimulasi pertumbuhan ekonomi digital yang sejalan dengan kepentingan nasional.“Kami meyakini kemitraan ini akan memberikan nilai tambah dalam mendukung Visi Sistem Pembayaran Bank Indonesia 2025. Terutama terkait prinsip timbal balik dalam hal pemrosesan semua transaksi secara domestik di sistem GPN,” kata Fitria Irmi Triswati, Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia.
Berdasarkan data dari Bank Indonesia, pengeluaran personal mengalami pertumbuhan dengan 64,5 juta transaksi kartu debit senilai Rp 29 triliun pada April 2021. Angka ini meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan dengan April 2020. Hal ini menandakan belanja rumahh tangga kembali meningkat dan optimisme terhadap perekonomian Indonesia yang beranjak pulih secara bertahap di tengah pandemi COVID-19.
Visa dan ALTO menawarkan teknologi terbaru dan layanan bisnis yang unggul, dengan sistem pembayaran nasional yang aman, andal, nyaman, dan simpel. Keamanan akan diprioritaskan dan keandalan jaringan Service Level Agreement hingga 99,9% akan ditingkatkan kualitasnya.
Kolaborasi tersebut juga diapresiasi oleh Kementerian Perdagangan. “Kami berharap kerja sama ini akan mampu mendukung ekosistem pembayaran digital yang lebih aman, cepat, dan murah demi memperlancar transaksi keuangan,” ungkap Airlangga Hartanto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
Editor: Sigit Kurniawan