Visa kembali menggelar kampanye #IbuBerbagiBijak. Ini merupakan sebuah program literasi keuangan yang diluncurkan pertama kali pada tahun 2017 dengan satu tujuan utama, yaitu memberdayakan perempuan agar memiliki pemahaman manajemen keuangan yang lebih baik dan meraih kebebasan finansial.
Program ini mendapat dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia. Hingga saat ini telah membantu lebih dari ratusan ribu perempuan dan pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) perempuan di Indonesia meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya manajemen keuangan.
Setelah sempat terhenti pada tahun 2020 karena pandemi, program #IbuBerbagiBijak tahun ini akan diperluas. Sehingga, tidak hanya menyelenggarakan sejumlah workshop mengenai manajemen keuangan dasar, tetapi juga melengkapinya dengan sesi pendampingan yang bekerja sama dengan Maxi Consulting. . Sekitar 320 pelaku UMKM perempuan di Yogyakarta dan Jawa Tengah akan berpartisipasi dalam program online ini selama enam bulan ke depan dan merasakan pengalaman yang bermanfaat, seperti digital onboarding gratis, akses pasar, dan promosi online.
“Visa senang dan bangga dapat terus memberikan kontribusi dalam mendukung mata pencaharian para pelaku UMKM di masa-masa sulit ini melalui kampanye #IbuBerbagiBijak. Kami menyaksikan semakin banyak masyarakat yang mulai menyadari pentingnya manajemen keuangan yang lebih baik dan perlunya mendorong UMKM agar mampu go digital di era new normal ini,” ungkap Riko Abdurrahman, Presiden Direktur Visa Indonesia.
Menurut survei yang dilakukan pada tahap pendaftaran program, para pelaku UMKM yang mendaftarkan diri untuk mengikuti program ini mengakui bahwa pendanaan dan pemasaran merupakan dua hambatan utama dalam mengembangkan usaha mereka. Sekitar 55,2% dari mereka menghadapi masalah permodalan, sementara 37,4% berpendapat hambatan utama mereka adalah memilih strategi pemasaran yang tepat. Selain itu, 65,7% mengakui tidak memiliki catatan keuangan yang baik, dan 83,7% lebih mengandalkan dana pribadi untuk membiayai usahanya dibanding mendapatkan pinjaman dari bank (12,7%), kerabat (3%), atau investor (0,6%).
Berdasarkan survei terakhir Bank Indonesia, UMKM yang bertransformasi dan mengadopsi digitalisasi bisnis dan diversifikasi produk mampu tetap tumbuh selama pandemi. Optimisme dan kapasitas UMKM untuk beradaptasi dengan digitalisasi dan era new normal perlu terus diperkuat, disertai dengan peningkatan literasi keuangan dan literasi digital untuk mengoptimalkan pemanfaatkan digitalisasi oleh UMKM.
“Kami menyambut baik program Visa #IbuBerbagiBijak yang dapat menjadi salah satu jalan untuk meningkatkan literasi keuangan UMKM, terutama pelaku usaha perempuan. Kami juga mengapresiasi upaya Visa yang menyertakan pendampingan melibatkan fasilitator yang berpengalaman untuk pemberdayaan usaha UMKM, sehingga UMKM dapat tumbuh berkelanjutan,” kata Yunita Resmi Sari, Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia.
Program literasi keuangan #IbuBerbagiBijak diluncurkan pertama kali pada tahun 2017. Program ini juga telah melibatkan sejumlah organisasi dan komunitas UMKM yang menaruh perhatian pada pemberdayaan perempuan, antara lain Dharma Wanita Persatuan, Himpunan Pendidik & Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI), Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), dan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda).
Editor: Eko Adiwaluyo