Banyak dari masyarakat Indonesia terlihat makin siap untuk menghadapi transaksi tanpa tunai di masa depan. Hal tersebut tampak dari hasil studi Consumer Payment Attitudes 2018 yang dirilis Visa. Studi tersebut menunjukkan jumlah konsumen yang melek digital semakin tumbuh di Asia Tenggara.
Masyarakat Indonesia sendiri kini makin menyadari manfaat pembayaran nontunai. Kemudahan dan keamanan yang ditawarkan dari pembayaran cashless ini menjadi daya tarik tersendiri. Dari studi yang dilakukan, Visa memperkirakan bahwa masyarakat Indonesia akan semakin sering menggunakan pembayaran nontunai dalam 12 bulan ke depan.
Sebanyak 41% masyarakat yakin Indonesia dapat mewujudkan budaya transaksi tanpa tunai dalam waktu tiga tahun mendatang. Hal tersebut tentunya menjadi peningkatan dibandingkan hasil studi sebelumnya di mana mayoritas responden memperkirakan praktik transaksi non tunai butuh waktu 8-15 tahun untuk dibiasakan.
“Menjalani gaya hidup non tunai menjadi lebih mudah dan menarik bagi masyarakat Indonesia. Karena, banyak opsi cara membayar, mulai dari dengan kartu, teknologi nirkontak, hingga dengan menggunakan kode QR. Pembayaran cepat, mudah, dan aman mendorong mereka mengurangi penggunaan uang tunai dan memulai hidup nontunai,” ungkap Presiden Direktur PT Visa Worlwide Indonesia Riko Abdurrahman, Kamis (28/03/19).
Studi Visa juga menunjukkan bahwa mobile commerce memiliki pertumbuhan cukup pesat. Hampir seluruh responden (93%) merasa nyaman melakukan pembayaran melalui gawai mereka. Banyak konsumen Indonesia menggunakan gawai untuk bertransaksi. Bukan melalui web browser, tapi aplikasi.
Editor: Eko Adiwaluyo