Visi CGV Ingin Lebih Dari Sekadar Bioskop

marketeers article

Selama ini, citra CGV lekat sebagai merek bioskop. Namun, CGV memiliki visi untuk lebih dari sekadar bioskop. CGV ingin menjadi pusat dari segala atraksi hiburan, seni, dan budaya. Konsep ini mereka kenalkan sebagai Cultureplex.

Konsep Cultureplex diterapkan oleh CGV dengan memanfaatkan studio mereka sebagai ragam kegiatan hiburan dan seni. Mulai dari acara gala premiere, konser musik, hingga aktivasi untuk beragam merek. Melalui konsep ini pula saat ini CGV mulai melebarkan studio mereka ke lokasi-lokasi di beberapa kota satelit di Indonesia. Salah satunya adalah beberapa lokasi di kawasan Banten, seperti Cikupa dan Maja.

Menurut Manael Sudarman, Head of Sales & Marketing CGB, saat ini hiburan dibutuhkan oleh segala kalangan, tidak hanya masyarakat perkotaan. Munculnya komplek residensial di kota kota satelit memunculkan potensi baru untuk digarap.

Konsep ini menurutnya bukanlah hal yang baru. Manael menjelaskan bahwa di luar negeri beberapa studio CGV justru berada pada lokasi-lokasi yang unik. “Studio kami di Korea misalnya berada di dalam perpustakaan, dan ada juga yang berada di dalam gedung bowling,” jelasnya.

Sebagai salah satu pemain besar, CGV berencana untuk membuka hingga 100 studio sampai tahun 2020. Saat ini jumlah studio sudah mencapai angka 63.

Bermain di segmen residensial dan kota kota kecil lainnya membuat CGV harus melakukan penyesuaian jenis film yang ditayangkan. “Di beberapa lokasi kami lebih banyak membawa film-film lokal. Di luar Jakarta itu banyak permintaan untuk film lokal,” jelas Manael.

Disebutkan bahwa hadir di kota-kota satelit dan kota di luar Pulau Jawa membawa berkah tersendiri bagi bisnis CGV. Meskipun begitu, Manael menjelaskan bahwa untuk bisnis seperti CGV sumber pemasukan justru banyak datang dari penjualan makanan dan minuman, ketimbang penjualan tiket.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related