Rumah produksi, Visinema Group memperkirakan jumlah penonton film layar lebar meningkat sebesar 30% pada tahun 2022. Hal ini dipengaruhi oleh adanya pandemi COVID-19 selama lebih dari dua tahun yang menyebabkan ditutupnya bioskop.
Ajeng Parameswari, President of Digital Business Visinema Group mengatakan, ketika kebijakan pemerintah mulai dilonggarkan menyebabkan animo masyarakat untuk kembali menonton film layar lebar meningkat. Hal ini bisa dilihat dari capain salah satu film lokal terbaru, yaitu KKN Desa Penari telah ditonton sebanyak sembilan juta orang.
“Pasarnya semakin luas ketika pandemi. Sebab itu pula, fenomena besarnya penonton KKN Desa Penari bisa terwujud selain memang marketing-nya semakin besar. Dibandingkan dengan film sebelumnya, yaitu Dilan yang ditonton sebanyak enam juta orang, sekarang KKN sudah ada di angka sembilan juta. Kurang lebih ada kenaikan sebesar 30% jumlah penontonnya,” ujar Ajeng kepada Marketeers, Senin (20/6/2022).
Selama merebaknya wabah, terjadi perubahan perilaku masyarakat dalam menikmati film. Siaran-siaran di televisi sekarang mulai banyak ditinggalkan dan beralih pada layanan video on demand (VOD) melalui smartphone.
Dengan adanya perubahan perilaku itu, lanjut Ajeng, berdampak pada banyaknya produksi konten maupun film yang dilakukan oleh rumah-rumah produksi. Hal ini merupakan sinyal positif industri film nasional.
“Tentunya kami berharap akan lebih banyak lagi film yang ada di Indonesia. Mungkin industri perfilman Indonesia bisa mencontoh India yang banyak memproduksi konten,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ajeng menuturkan, sejauh ini genre film yang diminati masyarakat Indonesia tidak terlalu banyak berbeda dengan beberapa tahun ke belakang. Seperti di antaranya drama percintaan, laga atau action, dan horror.
“Kalau kami terus berusaha push the limited dengan mengeluarkan film, salah satunya Mencuri Raden Saleh yang high movie. Kami berharap akan bisa membawa masyarakat Indonesia lebih senang menikmati tontonan film,” tandasnya.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz