Visual Blue Lock Season 2 Mengecewakan, Baca Versi Manga untuk Alternatifnya

marketeers article
Blue Lock Season 2 (Foto: CBR)

Blue Lock Season 2 yang sangat dinanti-nantikan, ternyata mengecewakan banyak penggemar. Berbeda dengan musim pertama yang panen pujian, musim kedua justru menghadirkan kualitas visual yang jauh dari harapan meski sama-sama digarap oleh studio Eight Bit.

Alih-alih mempertahankan standar yang tinggi, banyak adegan Blue Lock Season 2 yang terasa terburu-buru. Musim kali ini juga meninggalkan kesan model 3D yang kurang halus, dan bahkan beberapa adegan terlihat seperti slideshow.

BACA JUGA: Film Solo Leveling: ReAwakening Bocorkan Adegan Seri Anime Season 2

Comic Book Resources menduga penurunan kualitas ini karena studio Eight Bit mendapat tekanan besar ketika menggarap Blue Lock Season 2. Bagaimana tidak, mereka harus membagi fokus antara memproduksi serial ini dan versi filmnya sekaligus.

Bagi Anda yang masih ingin menyaksikan kelanjutan kisah Blue Lock namun tak kuasa melihat visual animenya, ada alternatif lain, yaitu membaca versi manga. Anda bisa mengakses semua chapter di laman Kodansha atau Mangaplus.

BACA JUGA: One Piece Fan Letter Ungkap Sisi Lain dari Perang Marineford

Chapter yang Memuat Kisah Blue Lock Season 2

Beebom memperkirakan musim kedua Blue Lock hanya mengadaptasi sekitar 60 chapter. Fokus utamanya ada pada arc Third Selection, yang mana 35 pemain teratas yang lolos seleksi kedua akan bersaing untuk mendapatkan tempat di sebelas pemain inti untuk menghadapi tim U-20 Jepang.

Alur cerita kemudian beralih ke arc U-20, yang mana tim Blue Lock bertarung melawan tim U-20 Jepang dan Sae Itoshi. Adapun dua episode terakhir kemungkinan menjadi pengantar untuk musim berikutnya, yang akan membawa proyek Blue Lock ke kancah internasional.

Anda bisa membaca kisah tersebut dalam arc Third Selection yang memuat bab 95-108. Kemudian, arc U-20 yang memuat bab 109-151.

Adapun akhir ceritanya diprediksi ditutup dengan arc Neo Egoist League, yang memuat bab 152-155. Selamat membaca!

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS