Bisnis di seluruh Asia Tenggara mulai beralih ke kedaulatan cloud (cloud sovereignty). Peralihan ini dilakukan untuk menghadapi dinamika peraturan perlindungan data dan privasi yang semakin kompleks, serta kebutuhan bisnis untuk bertransformasi dalam skala besar demi pertumbuhan.
Paul Simos, Vice President dan Managing Director VMware untuk Asia Tenggara dan Korea mengatakan, untuk menanggapi permintaan pasar yang terus meningkat, VMware, Inc telah menggandeng 19 mitra di wilayah Asia Pasifik dan Jepang (APJ) dalam 12 bulan terakhir.
Para mitra ini termasuk di negara-negara penting seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Indonesia, untuk menawarkan kapabilitas kedaulatan cloud kepada para pelanggannya.
“Jumlah perusahaan yang melakukan perdagangan lintas batas di wilayah APJ terus meningkat. Seiring perusahaan terus mengembangkan bisnisnya ke banyak negara, perusahaan perlu mencermati strategi komputasi awan mereka dan memikirkan cara mereka mengakses dan mengontrol data mereka. Hal ini terutama berlaku untuk perusahaan dalam industri yang diatur pemerintah,” kata Paul Simos dalam keterangan pers kepada Marketeers, Rabu (17/5/2023).
Berdasar survei International Data Corporation (IDC), dalam White Paper berjudul “Deploying the Right Data to the Right Cloud in Regulated Industries” pada Juni 2021, sebanyak 63% responden menyatakan bahwa sangat penting untuk memiliki solusi komputasi awan yang memberikan kontrol yurisdiksi dan otoritas penuh atas data.
Hal tersebut membuktikan bahwa infrastruktur komputasi awan yang memberikan transparansi dan visibilitas data serta mengontrol residensi data secara ketat kian dibutuhkan bisnis saat ini.
BACA JUGA: Lewat Kolaborasi, A10 Networks Perkuat Solusi Cloud Security Miliknya
Dalam lanskap teknologi komputasi awan yang berkembang saat ini, organisasi membutuhkan dukungan untuk menavigasi kompleksitas dari perjalanan multi-cloud.
Selain itu, karena transformasi digital membawa ketergantungan yang lebih besar pada data, negara-negara di seluruh Asia juga perlu mengintensifkan upaya untuk mengembangkan strategi tata kelola data dan legislasi untuk menegakkan hukum yang berfokus pada privasi, perlindungan, dan keamanan.
“Kedaulatan cloud bukan lagi sesuatu yang bagus untuk dimiliki karena ini adalah sesuatu yang harus dimiliki. Kedaulatan cloud lahir dari konvergensi berbagai faktor mulai dari percepatan pertumbuhan inovasi teknologi, volume data yang terus meningkat, sensitivitas data, dan kebutuhan untuk menjaga integritas data,” ucapnya.
Ia juga mengungkap, membangun infrastruktur komputasi awan yang lebih aman dan tangguh akan membuka peluang bagi bisnis yang ingin meningkatkan skala melalui multi-cloud untuk mengembangkan ekosistem data kolaboratif dan membuka aplikasi-aplikasi penting yang berbasis data, sehingga menghasilkan skala dan inovasi dengan risiko yang lebih rendah.
BACA JUGA:Mengenal Model Cloud Computing dan Jenisnya
Oleh karena itu, penyedia layanan VMware Sovereign Cloud memiliki posisi yang tepat untuk menavigasi ambiguitas dan wilayah yang belum dipetakan, serta memungkinkan pelanggan untuk mencapai transformasi terdepan dalam skala besar.
Penyedia VMware Sovereign Cloud sendiri adalah penyedia layanan cloud nasional atau regional tepercaya yang memaksimalkan nilai dari data kritikal bagi organisasi sektor swasta dan publik serta mengamankan data lebih baik dengan sistem keamanan yang telah diaudit.
Penyedia VMware Sovereign Cloud membantu bisnis memastikan kepatuhan terhadap undang- undang privasi data, dan meningkatkan kendali terhadap data melalui residensi dan kedaulatan data dengan kontrol yurisdiksi secara penuh.
Di Indonesia, VMware melakukan kerja sama dengan Lintasarta dalam menghadirkan layanannya. Ginandjar, Commerce Director Lintasarta mengatakan, Lintasarta sangat senang dapat bermitra dengan VMware untuk menghadirkan solusi teknologi mutakhir melalui inisiatif Deka Sovereign Cloud yang ditujukan bagi perusahaan-perusahaan yang membutuhkan perlindungan lebih terhadap data yang tersimpan di Private Cloud.
Menurutnya, gabungan keahlian dan inovasi kedua pihak akan memungkinkan kami untuk menyediakan infrastruktur komputasi awan yang aman dan andal, serta memenuhi kebutuhan spesifik dari instansi pemerintah dan industri kritikal lainnya.
“Kami berharap dapat mendukung transformasi digital dan memberdayakan pelanggan kami untuk mencapaitujuan mereka dalam lanskap teknologi yang berkembang pesat saat ini.” kata Ginandjar.
Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz