Wabah Human Metapneumovirus di China, Apa Dampaknya?

marketeers article
Wabah Human Metapneumovirus di China, Apa Dampaknya?. (Livemint)

Wabah Human Metapneumovirus (HMPV) yang terjadi di China telah menarik perhatian global, termasuk negara-negara khususnya Asia yang mulai memantau perkembangan ini dengan saksama.

Meski demikian, para ahli meminta masyarakat tidak panik, dan tetap menerapkan langkah pencegahan sederhana untuk menjaga kesehatan.

BACA JUGA: Mewabah di Cina, Kenali Gejala Penyakit HMPV yang Mirip Flu

Human Metapneumovirus adalah virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas dan bawah. Virus ini pertama kali ditemukan pada 2001, meskipun bukti menunjukkan bahwa penyebarannya telah terjadi sejak 1958.

HMPV mirip dengan Respiratory Syncytial Virus (RSV) dan cenderung muncul musiman, dengan puncak infeksi biasanya terjadi pada musim dingin hingga awal musim semi.

BACA JUGA: Zombieverse, Kota Seoul Diserang Wabah Zombie yang Mencekam

HMPV sering disamakan dengan COVID-19 karena memiliki beberapa kesamaan. Keduanya adalah virus pernapasan yang dapat memengaruhi semua kelompok usia, terutama anak-anak, lansia, dan orang dengan imunitas rendah.

Gejalanya pun serupa, seperti batuk, demam, sesak napas, dan hidung tersumbat. Penyebarannya juga melalui droplet saat batuk atau bersin serta kontak dengan permukaan yang terkontaminasi.

Namun, berbeda dengan COVID-19 yang telah memiliki vaksin, saat ini belum ada vaksin atau pengobatan spesifik untuk HMPV. Langkah pencegahan yang direkomendasikan meliputi mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak dari orang yang sakit, dan menghindari menyentuh wajah dengan tangan yang belum dicuci.

Arjun Dang, seorang ahli medis, memperingatkan bahwa wabah seperti ini dapat memberikan tekanan besar pada sistem kesehatan jika tidak segera dikendalikan.

Polymerase Chain Reaction (PCR) adalah metode diagnostik utama untuk mendeteksi HMPV,” kata Arjun seperti dikutip dari livemint, Senin (6/1/2024).

Pemerintah China menyebut situasi wabah ini lebih ringan dibanding tahun sebelumnya, dan memastikan keselamatan warga serta orang asing di negara tersebut.

Mao Ning, juru bicara Kementerian Luar Negeri China menyatakan pemerintah tetap berkomitmen menjaga kesehatan publik, dan memastikan keamanan perjalanan di wilayahnya.

“Dengan peningkatan perhatian global terhadap wabah ini, masyarakat diimbau untuk tetap waspada tetapi tidak panik,” ujarnya.

Perlu diingat, langkah sederhana seperti menjaga kebersihan dan menghindari kontak dengan orang sakit menjadi kunci utama dalam mencegah penyebaran virus.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS