Baru-baru ini, mantan eksekutif senior OPPO Bingzhong Li atau akrab disapa Sky Li, lewat akun Weibo mengumumkan pengunduran dirinya dari OPPO dan mendirikan merek teknologi bernama Realme. Kendati demikian, Realme masih menjadi bagian dari OPPO yang artinya adalah sub-merek dari perusahaan asal China itu,
Pasalnya, rumor menyebutkan bahwa smartphone perdana Realme tersebut adalah versi lain dari OPPO A3 yang diluncurkan di China beberapa waktu yang lalu. Namun, kabar terbaru menyebutkan bahwa spesifikasi Realme 1 tidak sama persis dengan OPPO A3.
Produk ponsel canggih perdana dari Realme, yaitu Realme 1 diluncurkan perdana di India pada Mei 2018. Realme 1 langsung terjual habis dalam tempo dua menit sejak tersedia di pasaran, menjadikannya produk “Best Seller” di Amazon India pada seluruh kategori. Produk tersebut menempati posisi kedua di pasar ponsel canggih India dalam hal omzet bulanan.
Model ini memiliki layar 18:9 beresolusi FHD+ selebar 6,9 inci dan dilengkapi dengan cipset MTK Helio P60, kamera belakang 13 juta piksel, kamera depan 8 juta piksel untuk swafoto serta baterai built-in 3410mAh.
Tingkat harga berawal dari 8.990 rupee (setara Rp 1,89 juta), serta model versi premium seharga 13.990 rupee India (setara Rp 2,9 juta). Laporan dari NDTV, media lokal India menunjukkan bahwa Realme 1 memperoleh peringkat 4,4 di Amazon India dan menjadi produk dengan “peringkat terbaik” di daftar produk terlaris di Amazon.
Menurut data Amazon India, Realme 1 telah terjual sekitar 400 ribu unit setelah, angka penjualan yang dianggap bagus untuk sebuah merek baru. Sejalan langkah Realme yang menyasar pasar global, perusahaan akan mengusung momentum baru di industri ponsel canggih dunia.
Sky Li, Pendiri Realme merupakan mantan Vice President OPPO & Kepala Departemen Bisnis Luar Negeri di OPPO. Ia memimpin pengembangan bisnis OPPO di Asia Tenggara, Asia Selatan, Timur Tengah, Afrika dan Oseania. Di bawah kepemimpinannya, bisnis luar negeri OPPO yang berawal dari nol, kini berhasil masuk ke jajaran tiga besar merek ponsel di banyak negara.
Editor: Eko Adiwaluyo