Berada di Pulau Jawa bagian Utara, Kota Semarang memiliki peranan penting dalam jalur perekonomian nasional. Dari hanya sekadar kota transit, Semarang saat ini menjelma menjadi ladang investasi ekonomi di segala sektor. Adalah sosok Hendrar Prihadi yang mampu memimpin serta meyakinkan para pebisnis untuk menanamkan modalnya di kota Atlas ini.
Sebagai Walikota yang pernah diganjar dengan Kepala Daerah Inovatif dan Gratifikasi Award dari KPK, Hendrar Prihadi membagi target prioritas baik skala pendek, menengah, dan panjang. Saat ini, ada tiga prioritas, yakni masalah kemiskinan, infrastruktur, dan kemacetan. Menurutnya, masalah kemiskinan itu hampir sama di tiap kota.
“Ada jurang antara golongan tidak mampu dan golongan yang mampu. Golongan tidak mampu ini bisa dibantu oleh pemerintah sehingga bisa menjadi keluarga sejahtera. Golongan tidak mampu ini masalahnya adalah tidak memiliki uang,” ujar Hendrar Prihadi.
Tidak sekadar memberikan bantuan dalam bentuk dana, Pemkot Semarang memberikan modal usaha bagi golongan kurang mampu berusia produktif dalam program M25. M25 merupakan Modal untuk pelaku UMKM Semarang sampai dengan Rp 25 juta tanpa agunan.
“Selain itu, tingkat bunga yang dibebankan pada M25 hanya 7% per tahun. Ini bunga terendah yang pernah ada,” pungkasnya.