Wangsa Jelita Tampilkan Produk dalam Kemasan Baru

marketeers article

Wangsa Jelita sebagai produk kecantikan asal Indonesia saat ini terus berupaya untuk mengembangkan pasar di industri kecantikan Tanah Air. Untuk itu, Wangsa Jelita kini tampil dengan wajah baru melalui penyegaran logo dan kemasan. Wajah barunya ini menggambarkan Wangsa Jelita yang natural, healthy, caring, fresh, dan fun.

Wangsa Jelita merupakan produk yang dihasilkan oleh alumni farmasi Institut Teknologi Bandung, yaitu Nadya Saib, CEO dan pendiri Wangsa Jelita, Ina Lubis sebagai Chief Design Officer, dan Doddy Prapanca sebagai COO Wangsa Jelita, dan Laressa Amaly selaku CMO Wangsa Jelita. Dengan latar belakang pendidikan di bidang farmasi, Nadya bersama tim mengembangkan produk kecantikan berbahan dasar natural. Adanya fenomena banyaknya produk kecantikan yang mengusung konsep natural, dan  tidak adanya regulasi yang baku tentang konsep tersebut membuat Nadya ingin mengedukasi dan berbagi pengetahuan tentang konsep produk alami.

“Cukup membingungkan dalam membedakan produk yang benar-benar natural dengan produk lain yang penuh dengan bahan-bahan kimia. Untuk itulah, Wangsa Jelita menawarkan produk-produk dengan konsep natural yang sebenarnya. Kami mengungkapkan setiap bahan yang digunakan dan membagi pengetahuan kepada masyarakat tentang the real natural concept,” kata Nadya.

Dalam memproduksi produk kecantikan, Wangsa Jelita berkolaborasi dengan komunitas lokal, seperti petani dan pengrajin lokal sebagai rekan usaha. Salah satunya, komunitas Sarongge yang terdiri dari para ibu yang tingggal di daerah tersebut. Di bawah bimbingan yayasan Green Initiative Foundation (GIF) serta supervisi Wangsa Jelita, para ibu di desa Sarongge saat ini mampu memberikan nilai tambah terhadap hasil alam yang mereka miliki, yaitu sereh dan kopi menjadi sabun alami yang berkualitas.

Ke depan, Wangsa Jelita akan terus berkolaborasi dengan berbagai komunitas yang memiliki kesamaan visi dan misi untuk mendukung bisnis sosial di Indonesia. “Kami percaya bisnis merupakan alat yang powerful untuk menyelesaikan masalah yang ada di komunitas secara berkelanjutan,” pungkas Nadya. 

Related