PT Waskita Karya (Persero) Tbk melalui unit bisnisnya, Infrastructure I Division memenangkan tender paket pekerjaan untuk membangun Bendungan Cibeet Paket III senilai Rp 1,5 triliun. Adapun proyek tersebut berlokasi di Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Dhetik Ariyanto, Direktur Operasi II Waskita Karya menuturkan guna menunjang peningkatan kompetensi dan kapabilitas sumber daya manusia (SDM) sebagai pendukung utama pekerjaan tim proyek, maka pengembangan digitalisasi menjadi prioritas. Salah satunya dengan implementasi Building Information Modeling (BIM) dalam setiap pekerjaan proyek yang Waskita kerjakan.
BACA JUGA: Proyek Strategis Nasional Dorong Perputaran Ekonomi Rp 1.670 Triliun
“Alhamdulillah Waskita kembali diberi kepercayaan oleh pemerintah. Perseroan berupaya untuk menyelesaikan proyek dengan tepat waktu dan tepat mutu,” kata Dhetik melalui keterangannya, Selasa (12/9/2023).
Menurutnya, pembangunan Bendungan Cibeet paket III ini dilakukan dengan cara joint operation dengan PT Bumi Karsa, PT Bangkit Berkah Perkasa, PT Arya Pembangunan Rezki. Lingkup pekerjaan Waskita meliputi pekerjaan persiapan, pekerjaan jalan, bendungan utama, bangunan pelimpah, bangunan pengambilan pekerjaan hidromekanikal dan elektrikal, penyelenggaraan sistem manajemen konstruksi (SMKK), serta pekerjaan area genangan dan pekerjaan relokasi.
BACA JUGA: RI Identifikasi Proyek Kerja Sama Senilai Rp 490,59 Triliun di Asia Pasifik
Proyek ini didanai menggunakan dana anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Nantinya, proyek ini diharapkan sebagai reduksi banjir pada hilir Sungai Citarum dengan kapasitas 300,33 meter kubik per detik.
Termasuk pula sebagai pasokan air baku sebesar 3,77 meter kubik per detik untuk beberapa kabupaten dan daerah industri. Selain itu, bendungan tersebut juga bisa menjadi irigasi pertanian yang dapat mengaliri lahan seluas 1.037 hektare (Ha) di Bogor, Bekasi dan Karawang, serta sebagai pembangkit tenaga listrik dengan daya sebesar 0,25 megawatt (MW).
“Dengan segala kondisi yang dialami perseroan saat ini, kami terus berkomitmen untuk menjalankan operasional sebagaimana mestinya dan tetap fokus untuk menyelesaikan proyek-proyek yang sedang berjalan serta terus melakukan tata kelola yang baik. Perseroan juga selalu berkomitmen dalam meningkatkan penerapan tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) & manajemen risiko, sehingga dapat menjalankan bisnis secara profesional dan berintegritas,” kata Dhetik.
“Seluruh upaya-upaya perbaikan dan program transformasi yang sedang dilakukan oleh perseroan demi memperbaiki kinerja keuangan dan performa perusahaan secara menyeluruh,” ujarnya.
Editor: Ranto Rajagukguk