Waspada 5 Bahan Kimia Berbahaya pada Produk Body Care

marketeers article
Dr. Bronner’s bagikan daftar kimia berbahaya bagi kulit pada produk Body Care (Foto: Dr. Bronner’s)

Sebagai organ terbesar dan ‘jembatan’ interaksi tubuh dengan dunia luar, kulit memerlukan perawatan rutin dan terukur agar dapat bekerja secara maksimal. Karenanya, tak mengherankan bila kini pasar dipenuhi oleh berbagai jenis produk body care.

Sayangnya, tidak semua produk body care yang kita jumpai bebas dari bahan kimia berbahaya. Sebab itu, sebagai konsumen kita dituntut untuk lebih waspada agar ‘petaka’ tidak sampai menimpa kulit.

Kira-kira, apa saja bahan kimia berbahaya yang acap masuk ke dalam komposisi body care? Berikut beberapa bahan kimia berbahaya yang dikutip dari laporan Dr. Bronner’s sebagai produsen sabun, di antaranya:

1. Phthalates

Phthalates merupakan wewangian buatan. Zat kimia ini banyak ditemukan pada sampo, sabun cair, lotion, hingga produk pembersih rumah.

Phthalates berpotensi membahayakan ibu hamil hingga proses tumbuh kembang ataupun keselamatan janin itu sendiri. Bahkan, phthalates yang masuk ke dalam tubuh ibu juga dapat tercampur dengan asi dan mengancam kesehatan bayinya.

BACA JUGA: SK-II Luncurkan GenOptics Ultraura Essence, Cerahkan Kulit Kusam

Sebagai catatan, sebisa mungkin hindari produk yang hanya mencantumkan tulisan bahan “pewangi” atau “fragrance” pada kemasannya. Pasalnya, terdapat kemungkinan bila produk tersebut mengandung phthalates.

2. Triclosan

Triclosan adalah zat kimia yang bertugas membunuh mikroorganisme, seperti jamur dan bakteri. Umumnya, triclosan dapat ditemukan pada produk pembersih tubuh, seperti sabun, pasta gigi, hingga deterjen.

Sayang, manfaat tersebut diiringi oleh potensi timbulnya penyakit macam alergi, asma, dan eksim. Bahkan, penggunaan triclosan secara rutin dan berlebih bisa saja meningkatkan kemungkinan bakteri untuk bermutasi menjadi lebih kuat layaknya yang sempat merepotkan Amerika Serikat pada tahun 2019 hingga 2020.

3. Paraben

Paraben merupakan pengawet yang biasa digunakan untuk mencegah pertumbuhan mikroba pada produk. Biasanya, kandungan paraben dapat ditemukan pada berbagai macam produk kosmetik dan pembersih kulit.

BACA JUGA: Lima Rekomendasi Warna Rambut untuk Kulit Sawo Matang

Adapun, penggunaan produk kosmetik dengan kandungan paraben berpotensi menimbulkan reaksi, seperti gatal, munculnya ruam, bengkak, hingga rasa nyeri ataupun terbakar. Bahkan, terdapat dugaan kalau paraben dapat memicu kanker.

4. Formaldehyde

Sama seperti paraben, formaldehyde atau formalin adalah senyawa yang acap digunakan sebagai pengawet pada produk skincare dan kosmetik. Biasanya, kandungan formaldehyde dapat ditemukan pada cat kuku, make-up, lotion hingga deodoran.

Di sisi lain, paparan formalydehyde bisa menyebabkan iritasi kulit, kesulitan bernapas, mata berair, hingga sensasi terbakar di dalam hidung saat terhirup.

Tak berhenti sampai di situ, formaldehyde juga dikategorikan oleh The International Agency for Research on Cancer sebagai carcinogen atau zat yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker.

5. Alkohol

Tidak semua alkohol termasuk dalam kategori ‘jahat’. Dalam hal ini, beberapa jenis alkohol yang patut diwaspadai adalah methanol, isopropyl, propanol dan benzyl.

Jenis-jenis alkohol tersebut dapat menimbulkan kekeringan hingga iritasi saat dipaparkan ke kulit. Bahkan, dalam kasus tertentu bisa saja terjadi peradangan dan ‘ledakan’ jerawat akibat sifat penyingkir perlindungan alami kulit yang dimiliki oleh alkohol-alkohol tadi.

Terkesan sulit? Bila merasa kewalahan untuk mengingat kandungan-kandungan yang berpotensi menimbulkan bahaya tersebut, Anda dapat mengaplikasikan cara lain yang jauh lebih sederhana.

Berkaca pada penjelasan tentang triclosan, sebisa mungkin hindarilah produk-produk yang mencantumkan bahan ataupun istilah ambigu seperti “ramah lingkungan”, “natural”, hingga “botanikal”. Sebagai gantinya, pilihlah produk-produk yang tidak ragu menjabarkan komposisi secara gamblang dan sudah mencantumkan sertifikasi dari badan berwajib.

Dari sini, lini produk Dr. Bronner’s menggunakan pendekatan tersebut di dalam deskripsi produknya. Perusahaan juga memperkuat diri dengan raihan sertifikasi, seperti USDA Organic, Vegan Action, OTCO, Fair Trade, Non-GMO, hingga Cruelty-Free yang menandakan tingginya standar keberlangsungan ekologi serta sosial pada produk-produk Dr. Bronner’s

Dari sini, Dr. Bronner’s menyediakan produk sabun multifungsi ’18-in-1’ yang dapat digunakan saat mandi, menggosok gigi, mencuci tangan, piring hingga baju hingga membersihkan hewan peliharaan. Konsep segudang manfaat di dalam satu botol tersebut memungkinkan para pengguna sabun multifungsi 18-in-1 Dr. Bronner’s untuk mereduksi angka sampah botol yang berpotensi mencemari alam.

Related

award
SPSAwArDS