Waspada! Ini Dia yang Dimaksud dengan Fakeout dalam Trading Kripto
Harga Ethereum hari ini rupiah sepertinya cukup menarik di kalangan trader dan investor kripto setelah berada di level sekitar Rp 50 jutaan, naik hampir 50% dalam satu bulan sejak awal November.
Namun, di balik peluang keuntungan besar, Anda perlu mewaspadai salah satu kondisi paling umum dalam dunia trading kripto, yaitu fakeout. Fakeout cukup sering menjadi penyebab kerugian bagi banyak trader terutama yang masih pemula.
Maka dari itu, di artikel ini kita akan membahas apa itu fakeout, bagaimana cara mengenalinya, dan strategi untuk menghindarinya.
Tentang Fakeout
Fakeout adalah situasi saat harga aset kripto seperti Bitcoin atau Ethereum terlihat menembus level penting (support atau resistance), namun, kemudian berbalik arah dengan cepat. Fenomena ini membuat trader yang telah mengambil posisi kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan atau bahkan menderita kerugian.
Fakeout sering terjadi di pasar yang sangat volatil seperti pasar kripto, yang mana harga dapat bergerak dengan cepat dalam waktu singkat. Ketidaksabaran, kurangnya analisis, atau mengikuti sinyal pasar secara mentah-mentah bisa saja membuat Anda terjebak dalam fakeout.
Mengapa Fakeout Terjadi?
Fakeout dapat terjadi karena beberapa alasan, di antaranya:
1. Manipulasi Pasar
Pelaku pasar besar seperti whale (pemilik aset besar) dapat secara sengaja memicu fakeout untuk mengambil keuntungan dari trader kecil yang terjebak.
2. Volatilitas Tinggi
Pasar kripto terkenal dengan fluktuasi ekstrim yang membuat harga lebih rentan terhadap pergerakan yang tidak terduga.
3. Kekeliruan Analisis
Trader sering salah mengidentifikasi pola atau level kunci support dan resistance yang sebenarnya tidak kuat.
4. Berita atau Sentimen Mendadak
Informasi baru seperti pembaruan regulasi atau sentimen pasar dapat menyebabkan perubahan harga yang tajam dan memicu fakeout.
Contoh Fakeout dalam Trading Kripto
Sebagai contoh, harga Ethereum pernah mendekati level resistance penting di angka sekitar Rp 42 juta pada 26 Agustus 2024 lalu. Trader mungkin mengira bahwa penembusan resistance tersebut merupakan sinyal bullish sehingga mereka membuka posisi beli.
Namun, dalam beberapa hari harga berbalik turun dengan tajam ke Rp 34 jutaan, inilah yang disebut fakeout. Walaupun pada akhirnya harga Ethereum di awal Desember sudah naik signifikan ke level Rp 50-an juta.
Namun, tetap saja bila Anda masuk di harga Rp 42 jutaan tentu Anda sempat mengalami “floating loss”.
BACA JUGA: TRIV: Waspada Penipuan Berkedok Investasi Kripto
Cara Mengenali Fakeout
Berikut beberapa tanda-tanda fakeout yang dapat Anda lihat:
1. Perhatikan Volume Perdagangan
Fakeout sering kali terjadi dengan volume perdagangan yang rendah. Jika harga menembus level penting tanpa dukungan volume yang cukup sebaiknya Anda perlu berhati-hati.
2. Gunakan Timeframe yang Tepat
Analisis pada timeframe yang terlalu kecil (misalnya, 1 menit atau 5 menit) cenderung memperlihatkan banyak fakeout. Gunakan timeframe yang lebih besar seperti 4 jam atau harian untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas.
3. Identifikasi Level Support dan Resistance yang Valid
Pastikan level support atau resistance yang Anda amati sudah diuji beberapa kali sebelumnya. Level yang hanya diuji sekali lebih rentan terhadap fakeout.
4. Gunakan Indikator Tambahan
Indikator teknikal seperti Relative Strength Index (RSI) atau Moving Average Convergence Divergence (MACD) dapat membantu mengkonfirmasi kekuatan pergerakan harga.
5. Sabar Menunggu Konfirmasi
Jangan terburu-buru mengambil posisi segera setelah penembusan. Tunggu hingga harga benar-benar stabil di atas (atau di bawah) level kunci tersebut.
Strategi Menghadapi Fakeout
Untuk menghadapi fakeout penting bagi Anda untuk melakukan beberapa hal:
1. Gunakan Stop-Loss
Selalu gunakan stop-loss untuk membatasi kerugian jika harga berbalik arah. Stop-loss sebaiknya ditempatkan di bawah (untuk posisi beli) atau di atas (untuk posisi jual) level kunci.
2. Perdagangkan Breakout yang Dikonfirmasi
Tunggu hingga harga menutup candlestick di atas atau di bawah level kunci pada timeframe yang lebih besar sebelum membuka posisi.
3. Manfaatkan Pending Order
Daripada langsung masuk pasar Anda bisa menggunakan pending order seperti buy stop atau sell stop di level tertentu untuk meminimalkan risiko fakeout.
4. Analisis Sentimen Pasar
Perhatikan berita atau sentimen yang sedang berkembang. Informasi ini bisa membantu Anda mengidentifikasi apakah penembusan harga didukung oleh faktor fundamental yang kuat.
BACA JUGA: Chainalysis: Pencucian Uang lewat Aset Kripto Makin Marak
Kesalahan Umum yang Perlu Dihindari
1. Overtrading
Mengambil terlalu banyak posisi dalam waktu singkat dapat membuat Anda lebih mudah terjebak dalam fakeout.
2. Mengabaikan Analisis Teknis
Tidak mempelajari pola dan indikator teknikal dapat meningkatkan risiko salah dalam membaca pergerakan pasar.
3. Kurangnya Disiplin
Mengambil posisi tanpa rencana atau strategi yang jelas sering kali berakhir dengan kerugian.
Pentingnya Edukasi dalam Trading Kripto
Untuk menjadi trader yang sukses Anda harus selalu belajar dan meningkatkan pemahaman tentang pasar kripto. Edukasi yang baik membantu Anda mengenal kondisi fakeout dan menghindarinya.
Fakeout adalah salah satu tantangan yang sering dihadapi. Dengan memahami cara kerja fakeout, mengenali tanda-tandanya, dan menerapkan strategi yang tepat maka Anda dapat meminimalisasi kerugian
Untuk mulai trading dengan aman dan mendapatkan informasi terbaru tentang harga kripto Anda dapat bergabung dengan platform terpercaya seperti Tokocrypto. Tokocrypto menyediakan berbagai fitur trading yang mudah digunakan, informasi harga real-time, serta edukasi untuk membantu Anda menjadi trader yang lebih baik.
Ayo mulai perjalanan trading kripto Anda sekarang di Tokocrypto dan hindari jebakan fakeout!
Editor: Ranto Rajagukguk