Waspada! Kenali Gejala dan Penularan Antraks pada Manusia

marketeers article
Ilustrasi antraks pada manusia. (Sumber: 123rf)

Belakangan kasus antraks pada manusia tengah menjadi perhatian publik. Hal ini terjadi setelah kasus ini muncul di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan menyerang sejumlah warga.

Diketahui, terdapat satu orang warga Padukuhan Jati, Kelurahan Candirejo, Kapanewon Semanu, meninggal dunia usai terpapar antraks. Lantas, seperti apa penyakit antraks pada manusia?

Mengutip dari laman Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, antraks adalah penyakit bakterial yang bersifat menular akut pada manusia dan hewan yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Dalam bahasa Yunani, antraks bermakna “batu bara” dan istilah ini digunakan karena kulit para korban akan berubah hitam.

BACA JUGA Kenali Gejala dan Penyebab Stunting pada Anak

Pada hewan, penyakit ini paling sering menyerang herbivora liar dan yang telah dijinakkan. Penyakit antraks bersifat zoonosis yang berarti dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya, namun tidak dapat ditularkan antara sesama manusia.

Sementara itu, pada manusia, antraks masuk ke dalam tubuh melalui kulit, paru-paru, atau sistem pencernaan. Semua jenis antraks dapat menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan kematian, jika tidak diobati dengan antibiotik.

Tubuh manusia dapat terinfeksi penyakit antraks dalam kurun waktu 1-5 hari setelah terpapar bakteri antraks. Kemudian saat berada di dalam tubuh, bakteri akan berkembang biak lalu menghasilkan racun yang dapat menyebabkan penyakit antraks.

Proses penularan penyakit antraks pada manusia bisa melalui beberapa cara. Berikut ulasannya:

1. Melalui luka terbuka di kulit

Infeksi melalui luka terbuka merupakan cara penularan penyakit antraks yang paling umum terjadi pada manusia. Adapun gejala dari infeksi ini dapat berupa benjolan kemerahan di kulit, gatal dan perih, pembengkakan, nyeri otot, hingga demam.

2. Melalui saluran pernapasan

Infeksi antraks juga dapat terjadi melalui saluran pernapasan. Hal ini disebabkan ketika seseorang menghirup udara yang terkontaminasi bakteri antraks, sehingga bakteri dapat memasuki paru-paru.

BACA JUGA Mengenal Hepatitis A: Gejala, Faktor Risiko, dan Pengobatannya

Gejala seseorang terkena penyakit antraks melalui udara meliputi sakit tenggorokan, sesak napas, demam tinggi, nyeri otot, nyeri saat menelan, mual, hingga batuk darah. Penting untuk diketahui, meski sudah dilakukan pengobatan, infeksi antraks pada saluran pernapasan tetap berisiko menyebabkan adanya komplikasi fatal.

3. Melalui saluran pencernaan

Minum air atau mengonsumsi daging yang sudah terinfeksi bakteri antraks tanpa mengolahnya hingga matang juga dapat mengakibatkan seseorang terjangkit penyakit ini. Jika sudah begitu, sistem pencernaan akan diserang oleh bakteri antraks.

Beberapa gejala penyakit antraks yang menyerang saluran pencernaan, seperti demam, mual, muntah, diare disertai darah, sulit menelan, nyeri tenggorokan, hingga sakit perut.

Terakhir, perlu diketahui bahwa antraks juga dapat masuk ke tubuh manusia melalui jarum suntik. Biasanya, hal ini terjadi pada pengguna narkoba suntik yang memakai jarum suntik secara bergantian.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS