Waspada Lowongan Palsu Kerja di Jepang, Kenali Cirinya!

lowongan palsu di jepang
Ilustrasi (Foto: 123rf)

Bekerja di Jepang, baik sebagai pekerja tetap maupun paruh waktu, agaknya menjadi impian banyak orang Indonesia. Terbukti, jumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) berdasarkan data Kementerian Kesahatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang jumlah TKI pada 2023 mencapai 121.507 atau melonjak 192% dibandingkan tahun 2018.

Salah satu alasan yang membuat ramai warga negara Indonesia berbondong-bondong bekerja di Jepang adalah upah yang lebih tinggi. Menurut laporan sejumlah media asing, rata-rata gaji di negara tersebut mencapai Rp 18,7 juta.

Namun, di balik berbagai peluang yang menggiurkan, ada juga ancaman berupa lowongan kerja palsu yang menjerat banyak pencari kerja. Bahaya ini bahkan mengancam penduduk lokal itu sendiri, seperti yang dilaporkan dalam survei Mynavi Corp.

BACA JUGA: Segala Hal yang Perlu Diketahui sebelum Ajukan WHV Australia

Pada Februari 2024, perusahaan informasi pekerjaan ternama di Jepang itu melakukan survei bertajuk Pekerjaan Paruh Waktu untuk Siswa SMA. Hasilnya, sekitar 40% dari 869 siswa SMA di Jepang yang bekerja paruh waktu pernah menemukan lowongan mencurigakan di media sosial.

Fenomena ini lantas mendorong Mynavi untuk mengadakan edukasi kepada siswa tentang cara memilih pekerjaan yang aman. Chihiro Hayashi, perwakilan perusahaan, membagikan beberapa tanda lowongan kerja yang patut diwaspadai.

Salah satu cirinya adalah menerima pelamar berdasarkan jenis kelamin tertentu, seperti hanya pria atau hanya wanita. Selain itu, mereka biasanya juga meminta kartu identitas seperti SIM atau paspor saat melamar.

“Perekrut tidak bisa ditemui langsung, dan komunikasi hanya dilakukan melalui media sosial,” imbuh Hayashi, menambahkan ciri lowongan kerja di Jepang yang patut diwaspadai, dikutip dari The Mainichi, Sabtu (22/2/2025).

BACA JUGA: Ada PHK Massal, Hindari Negara Ini jika Ingin Bekerja di Luar Negeri

Hayashi pun menekankan agar siapa pun yang merasa terjebak dalam situasi mencurigakan segera meminta bantuan. “Jangan hadapi sendiri. Segera konsultasikan dengan polisi atau orang tua,” pesannya.

Ini juga berlaku bagi Anda yang berencana bekerja di Jepang, baik secara langsung maupun melalui agen tenaga kerja. Pastikan untuk selalu mengecek kredibilitas perusahaan dan menghindari tawaran yang terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.

Tetaplah waspada terhadap lowongan kerja palsu agar Anda terhindari dari risiko eksploitasi dan masalah hukum.

Editor: Tri Kurnia Yunianto

Related

award
SPSAwArDS