Bisnis ritel kesehatan dan kecantikan kian menunjukkan geliat positif. Hal ini dibuktikan Watsons dengan ekspansi agresif mereka dalam beberapa tahun terakhir. Tak hanya memperluas ekspansi di berbagai kota, secara spesifik, Watsons memperluas jejaring bisnis mereka dengan membuka toko di berbagai kelas pasar. Mulai dari mal kelas menengah hingga atas tak luput dari jaring bisnis mereka.
Membawa konsep futuristik dengan tren masa kini, Watsons membuka flagship store mereka di lantai dua Mal Senayan City Jakarta.
“Sebagai ritel kesehatan dan kecantikan nomor satu di Asia dan Eropa, Watsons selalu mendengarkan kebutuhan pelanggan. Hari ini kami bersyukur bisa meresmikan flagship store dengan konsep terbaru, yang menonjolkan tren-tren masa kini di bidang kecantikan dan kesehatan. Pada era ini. Sebagai peritel, kita harus mampu menangkap peluang dan mengerti tren yang diciptakan oleh pelanggan itu sendiri,” ujar Presiden Direktur Watsons Indonesia Lilis Mulyawati di Jakarta, Jumat (03/05/2019).
Berupaya mengikuti tren produk yang dibutuhkan pelanggan, Watsons mengemas sedemikian rupa interior toko mereka. Deretan produk-produk eksklusif dihadirkan guna memenuhi keinginan para pelanggan. Misinya, membawa berbagai produk yang semula tak mudah ditemui di Indonesia menjadi lebih mudah sampai di tangan pelanggan.
“Interior Watsons didesain sesuai dengan tren masa kini. Misalnya, kami menghadirkan display facial mask yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung yang tengah diganderungi tren Asian Beauty,” ungkap Lilis.
Sementara dari sisi health, Watsons Senayan City menyediakan berbagai fasilitas health corner. Lilis menjelaskan, fasilitas ini memungkinkan member Watsons untuk melakukan pengecekan tekanan dan gula darah, diskon tembahan member 5% untuk suplemen, dan tambahan diskkon 10% bagi pemegang kartu kredir DBS dan Mandiri. Tak hanya itu, Watsons turut melengkapi toko mereka dengan farmasi untuk melayani dan menerima resep dokter.
Lilis mengatakan, Watsons akan terus memperluas ekspansi bisnis mereka di berbagai kelas dan area di Indonesia.
Editor: Sigit Kurniawan