Wellness Real Estate untuk Segmen Senior Citizen Punya Potensi Berkembang

marketeers article
Senior Group Friends Exercise Relax Concept

Menurut Global Wellnes Institute (GWI), wellness real estate adalah sebuah kawasan hunian yang menggabungkan antara elemen kesehatan, bangunan, dan layanan. Artinya, hunian itu memiliki desain serta bahan bangunan yang ramah pada manusia, hingga didukung ketersediaan fasilitas layanan serta program yang mendukung kesehatan. Lebih jelas lagi, wellness real estate bukan sekadar fokus pada fungsi sebagai tempat tinggal. Tapi secara spesifik untuk menciptakan sebuah kondisi wellness bagi yang menghuninya.

Dalam konsep wellness real estate, beragam program aktivitas bagi para penghuni tidak bisa terpisahkan. Artinya, fasilitas fisik dan komunitas yang aktif menjadi satu paket. Di Indonesia, konsep ini memang masih jarang ditemui. Padahal, di tingkat global, pasar wellness real estate ini sedang berkembang.

Konsep wellness real estate yang utuh ini berkembang di Indonesia, namun secara spesifik menyasar para retirement atau disebut pula senior citizen. Konsep yang ditawarkan adalah healthy living dan retirement village. Konsepnya menggabungkan antara hunian dengan berbagai fasilitas kesehatan yang diperlukan oleh para orang lanjut usia dan pengelolaan komunitas penghuninya.

“Saat ini, Indonesia menjadi salah satu wilayah yang menarik para senior citizen dari negara-negara Barat untuk menghabiskan waktu. Sebab di usia lanjut, fisik mereka menurun dan rentan pada musim dingin, apalagi yang ekstrem. Sehingga, mereka ingin mencari tempat beriklim lebih hangat di negara-negara Asia,” tambah Anton Sitorus Head of Research & Consultancy Savills Indonesia.

Pasar para pensiunan ini terbilang lumayan besar. Apalagi, kebanyakan berada pada kondisi finansial yang sangat mapan. Para pensiunan ini tidak segan membelanjakan uangnya untuk tinggal beberapa lama, dalam rangka menghindar dari musim dingin. Indonesia pun menjadi salah satu negara favorit bagi segmen ini.

Pendapat Anton pun diamini oleh Marlin Marpaung, President Director PT Jababeka Longlife City yang mengelola proyek Senior Living D’Khayangan. Menurutnya, Indonesia menjadi salah satu negara pilihan bagi para retirement, baik dari Barat dan negara-negara maju Asia.

Konsep umum dari senior living ini adalah sebuah penggabungan antara hotel berbintang dan rumah sakit dengan fasilitas-fasilitas kesehatan spesifik untuk orang lanjut usia. Disertai pula dengan menghidupkan komunitas di dalamnya.

Senior living property ini merupakan turunan dari konsep medical city yang memberikan layanan healthcare. Dalam arti, punya kekhususan fasilitas yang elderly friendly dan memiliki beragam aktivitas bagi penghuninya,” kata Marlin.

Menurut Marlin, Indonesia sudah menjadi bidikan para investor dari berbagai negara, seperti Jepang , Australia, dan lainnya. Hal ini lantaran rasio lansia di Indonesia kurang lebih 8% atau sekitar 24 juta orang.  Dari angka itu, lebih dari separuhnya, sekitar 60%, merupakan para lanjut usia dengan tingkat ekonomi mapan. “Ada sekitar 12 juta orang yang berdasarkan kepemilikan aset punya kemampuan untuk tinggal di senior living property,” tambahnya.

Saat ini, porsi orang asing di D’Khayangan masih lebih kecil dibanding orang lokal. Namun, prediksinya pasar orang asing ini akan terus meningkat. Pendorongnya adalah harga yang lebih terjangkau dan kesempatan mendapatkan pengalaman berbeda.

D’Khayangan merupakan hunian vertikal yang memiliki 40 unit apartemen dan 4 villa. Melihat potensi pasar ini, Jababeka sedang mengembangkan proyek properti senior living baru bernama Kawana Residence. “Ini adalah senior living satu-satunya di dunia yang menawarkan lapangan golf sebagai fasilitas terintegrasi dan tetap elderly friendly dan dikelola dengan caring,” ungkap Marlin.

Konsumen di D’Khayangan terbagi menjadi short stayer yang tinggal dalam hitungan bulan dan long stayer yang durasi tinggalnya di atas 1 tahun. Sekarang, long stayer menjadi konsumen terbesar dari senior living ini dengan porsi 60%. Rata-rata, tingkat okupansi di D’khayangan antara 30%-65%.

Bila melihat potensinya, pasar wellness real estate terbilang cerah. Hanya saja perlu edukasi dan promosi lebih gencar dari pemain di bisnis ini agar pasarnya berkembang. Sedangkan di segmen senior living pun pemainnya masih sedikit. Sebab, entry barrier untuk masuk segmen ini cukup tinggi. Harus punya kapasitas mengelola hotel dan rumah sakit. Mana yang cocok untuk Anda?

    Related