When the Phone Rings Berakhir dengan Adegan Kontroversial, Tak Ada di Novel!
When the Phone Rings menuai respons positif dari banyak penonton sejak penayangan perdana, meski pada penghujung serial menuai kontroversi. Antusiasme itu runtuh seketika begitu episode terakhir ditayangkan pada 4 Januari 2025, di mana menampilkan sebuah adegan kontroversial yang tak ada di novel aslinya.
Adegan yang dimaksud itu menampilkan sebuah negara fiksi yang tengah berada dalam kondisi perang. Kendati menggunakan nama fiksi, banyak penonton yang menganggap bahwa cerita ini merujuk pada konflik Israel-Palestina.
Dalam episode terakhir, karakter Hong Hee Joo melakukan perjalanan ke negara fiksi bernama Argan, tempat Baek Sa Eon bekerja sebagai negosiator. Di sana, ia justru diculik oleh kelompok bersenjata sebelum akhirnya diselamatkan oleh suaminya.
BACA JUGA: Penjelasan Ending When the Phone Rings, Berakhir Bahagia?
Salah satu adegan yang memicu kontroversi dalam drama When the Phone Rings adalah ketika Hee Joo menjadi penerjemah bahasa isyarat dalam sebuah siaran berita. Dalam laporan itu, disebutkan bahwa negara fiksi “Paltima” dituduh melakukan serangan udara terhadap negara tetangganya, “Izmael,” sembari menyandera warga negara Korea.
Meski menggunakan nama fiksi, banyak penonton yang mengaitkannya dengan Palestina dan Israel. Adegan tersebut dinilai tidak hanya sensitif, tetapi juga dianggap sebagai bentuk propaganda yang tidak sesuai dengan fakta di lapangan.
Perbedaan dengan Versi Novel
Dalam versi novel, karakter Baek Sa Eon memang pergi ke Republik Argan yang dilanda perang untuk bekerja sebagai negosiator. Namun, adegan negosiasi untuk membebaskan warga Korea yang diculik di Izmael saat Paltima melakukan serangan udara tidak ada di novel.
BACA JUGA: A Shop for Killers Mungkin Berlanjut ke Season 2, Intip Bocorannya!
Di cerita asli, Baek Sa Eon tetap bekerja di Argan dengan identitas baru. Hong Hee Joo dalam novel sempat putus asa mencari Baek Sa Eon hingga akhirnya menemukan petunjuk dari nomor telepon dengan kode 675 yang menghubunginya setiap malam.
Nomor itu pun membawanya ke Argan, di mana ia menemukan bahwa Sa Eon bekerja bersama seorang wartawan.
Perbedaan tersebut lantas membuat sutradara Park Sang Woo dan penulis naskah Kim Ji Woon dibanjiri kritik tajam. Banyak penonton yang meminta mereka untuk meminta maaf atas adegan yang penuh kontroversi dalam When the Phone Rings, bahkan mendesak agar dihapus dari drama. Bagaimana menurut Anda?
Editor: Bernadinus Adi Pramudita