Berdasarkan laporan Global Entrepreneurship Monitor (GEM) 2020/2021, proporsi yang menjadi entrepreneur di Indonesia didominasi oleh perempuan. Fenomena serupa hadir dalam Top Trends 2021 yang dirilis oleh International Council for Small Business (ICSB), yang hasilnya womenpreneur menjadi tren tertinggi secara global.
Berangkat dari fenomena tersebut, baru-baru ini Indonesia Council for Small Business (ICSB), Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Indonesia Healthcare Corporation (IHC) meluncurkan Womenpreneur Indonesia Network (WIN) di Denpasar, Bali.
Inisiatif ini hadir karena pada prosesnya, para womenpreneur membutuhkan wadah pemberdayaan dan penguatan yang dapat menghubungkan dengan pilar-pilar ekosistem pendukung kewirausahaan. Baik dari pemerintah, pebisnis besar, peneliti dan pembina. WIN memiliki tiga tujuan utama.
Pertama, mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDG). Khususnya, poin 5,8,10 dan 17 yang akan diwujudkan dalam bentuk pemberian akses bagi perempuan mulai dari pendidikan, perawatan kesehatan, pekerjaan yang layak, dan keterwakilan dalam proses pengambil keputusan politik dan ekonomi yang akan mendorong ekonomi berkelanjutan dan kebermanfaatan bagi masyarakat.
Kedua, menguatkan leadership dan entrepreneurship perempuan Indonesia, termasuk penerapan good corporate governance sejak awal,kemampuan manajemen usaha, penguatan digital dalam usaha dan pengelolaan keuangan. Ketiga, berperan aktif dan bekerjasama dengan pemerintah dan lembaga lainnya untuk mengedukasi pentingnya kesetaraan gender bukan hanya hak asasi manusia mendasar, namun juga pondasi yang diperlukan untuk kedamaian, sejahtera dan berkelanjutan dunia. Terutama, dalam hal kesetaraan pengembangan sektor ekonomi perempuan.
Menurut Diah Yusuf, Chairwoman WIN untuk mencapai ketiga tujuan utama tersebut, WIN akan memperhatikan keseimbangan peran perempuan baik secara individu, di dalam keluarga maupun di dalam masyarakat. “Selain menumbuhkan kapabilitas dalam kewirausahaan dan kepemimpinan di kalangan perempuan, mereka perlu untuk tetap memerhatikan pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental serta keharmonisan dalam keluarga. Inilah bentuk keseimbangan yang ingin disuarakan oleh WIN,” ujarnya.
WIN beranggotakan dari berbagai unsur profesional dan keahlian perempuan dari berbagai bidang. Antara lain logistik, digital, e-commerce, transportasi serta korporasi akan bersinergi untuk menyukseskan setiap program yang diinisiatifkan. Latar belakang yang dimiliki para anggota diharapkan mampu membawa kontribusi yang lebih optimal bagi para womenpreneur di Indonesia.
Acara pelantikan WIN dihadiri oleh sejumlah tokoh yang mewakili berbagai pilar pendukung kewirausahaan, seperti Bintang Puspayoga selaku Menteri PPPA, Drs. Teten Masduki selaku Menteri Koperasi UKM, dr. Fathema Djan Rachmat selaku President Director IHC dan Hermawan Kartajaya selaku Incoming Chairman ICSB.
Editor: Eko Adiwaluyo