Pandemi memengaruhi ekonomi di berbagai wilayah Indonesia, tidak terkecuali Kabupaten Pamekasan. Pemerintah pusat pun saat ini terus mengimbau berbagai pihak untuk membantu pemulihan ekonomi nasional. Untuk menggenjot perekonomian di wilayahnya, Bupati Pamekasan Baddrut Tamam memiliki sejumlah strategi yang disiapkan.
“Pendapatan masyarakat di Kabupaten Pamekasan, 21% berasal dari pertanian. Dari hal ini, kami memiliki beberapa kebijakan utama yang saat ini masih berjalan dan akan terus ditingkatkan untuk mendorong produktivitas dan daya beli masyarakat,” ujar Baddrut pada acara Government Roundtable yang diselenggarakan MarkPlus bertajuk Pemulihan Ekonomi di Jawa Timur.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan memikirkan kebijakan untuk mempercepat pemulihan ekonomi dengan beberapa prioritas. Pemkab Pamekasan melakukan reformasi birokrasi untuk meningkatkan kualitas layanan mereka.
“Kami melakukan ini karena tidak mungkin kita bisa beradaptasi dengan cepat jika aparatur saja masih menggunakan habit lama. Cara berpikir yang baru ini akan terus kami kembangkan apalagi di situasi pandemi ini. Sehingga, harapannya layanan kami bisa lebih excellent, cepat, dan profesional,” pungkas Baddrut.
Selanjutnya adalah program kewirausahaan. Baddrut menegaskan salah satu program yang diyakini mampu menjadi motor percepatan peertumbuhan ekonomi yaitu Wirausaha Baru (WUB). Selain itu, ada pula desa-desa tematik yang hingga saat ini terus berjalan.
Pamekasan memiliki kampung sepatu, kampung sandal, hingga kampung yang diberi nama sesuai dengan hasil produksi mereka. Hal ini dilakukan Pemkab secara bertahap. Untuk WUB sendiri, Pemkab Pamekasan berusaha menyasar anak-anak muda untuk memulai bisnis.
“Kami berharap wirausaha baru ini bisa menjadi bagian strategi pembangunan. Karena itu, kami melakukan pelatihan kepada pada calon wirausaha baru. Kemudian kami bantu dengan mesin dan permodalan hingga izin-izin usaha,” tutur Baddrut.
Selain itu, Pemkab Pamekasan juga mendorong pertumbuhan dan pemulihan ekonomi dengan membangun serta memperbaiki infrastruktur. Beberapa akses yang rusak diperbaiki dan beberapa wilayah lainnya mendapatkan pembukaan akses. Tujuannya adalah mendorong percepatan laju pengiriman barang.
Kembali ke WUB, Baddrut menjelaskan bahwa orientasi program ini adalah produk-produk dari desa tidak hanya berkualitas baik tetapi juga dikemas dengan apik. Kemudian, bisa dipasarkan ke masyarakat luas, bahkan ke luar Pamekasan.
“Desa-desa tematik inilah yang menjadi strategi utama untuk mendorong produktivitas dan daya beli masyarakat. Tahun ini, kami sudah melatih 2.500 orang untuk menjadi wirausaha baru. Proses pembiayaan pun sudah mulai berjalan untuk memberikan pinjaman dengan bunga rendah,” tutupnya.
Editor: Ramadhan Triwijanarko