Bagi banyak orang, proses mencari kerja membutuhkan waktu yang lama dan usaha yang tidak sedikit. Apalagi untuk karier yang bersifat jangka panjang. Namun, pencarian ini bisa membuat lebih frustrasi manakala yang sebetulnya Anda butuhkan adalah pekerjaan yang sifatnya jangka pendek, fleksibel, namun tetap menguntungkan sehingga Anda masih bisa mengatur waktu dalam kehidupan Anda.
Baru-baru ini, Wonolo muncul sebagai aplikasi yang memungkinkan pencari kerja mendapatkan proyek saat itu juga, tanpa terkekang dengan jadwal atau kontrak yang mengikat. Dengan statemen “Don’t let job schedules ruin your life”, Wonolo menghubungkan penggunanya secara langsung kepada para penyedia pekerjaan.
Aplikasi ini mengusung koneksi yang bersifat per jam atau per hari dari perusahaan-perusahaan besar yang terkemuka, yang memberikan kesempatan bagi para penggunanya untuk bekerja di mana pun mereka mau, kapan pun mereka mau, dan untuk siapa pun yang mereka mau.
Aplikasi ini sebetulnya merupakan langkah lanjutan dari inisiatif di perusahaan dengan merek termahal saat ini, yakni Coca-Cola. Co-founder Wonolo yang saat itu bekerja untuk Coca Cola, AJ Brustein dan Young Kim, berusaha menyelesaikan masalah yang sangat mengganggu di perusahaan minuman soda. Yang dimaksud adalah untuk menemukan orang dengan cepat yang mau melakukan tugas-tugas tertentu yang bersifat tidak terduga, seperti memasukkan stok di supermarket atau toko-toko.
Menurut Brustein, pekerjaan semacam ini bisa jadi sangat merepotkan. Supermarket atau toko bisa saja tiba-tiba kehabisan stok Coca-Cola. Jika mereka tidak dengan cepat mengisi persediaan kembali, ini bisa jadi peluang bagi kompetitor untuk masuk dan membuat display yang lebih menarik. Akhirnya, untuk menyelesaikan masalah ini, Brustein dan Kim menciptakan Wonolo –sebuah jalan keluar bagi perusahaan yang mencari pekerja on-demand untuk menawarkan pekerjaan yang cepat, tanpa jangka waktu yang panjang, dengan pencarian via aplikasi smartphone.
Platform yang ia gunakan di Coca-Cola ini ternyata bisa diaplikasikan di banyak perusahaan dan menyelesaikan masalah-masalah disana yang mendadak muncul. “Mengatasi sesuatu yang tidak bisa diprediksi tentu adalah hal yang harus dilakukan dalam bisnis. Dan dulu tidak ada solusi yang cukup bagus untuk itu,” ujar Brustein.
Untuk memulai, prosedur yang harus dilakukan adalah memilih pekerjaan di apps Wonolo, lalu mengambil tes untuk kemampuan, komunikasi, dan keinginan untuk bekerja. Setelah itu, kandidat masuk ke background check, dan Wonolo menelepon kandidat untuk melakukan interview. Ada lima P yang dicari oleh Wonolo, yaitu Professional, Punctual, Positive, Prepared, dan Polite.
Namun, yang membedakan Wonolo dari apps pencari pekerjaan yang lain adalah, Wonolo tidak menilai berdasarkan pengalaman kerja dan latar belakang pendidikan.
“Kami ingin mendemokratisasi lapangan pekerjaan. Kami ingin memberikan kesempatan bagi orang-orang untuk membuktikan diri,” tutur Brustein.
Sejauh ini, Wonolo telah membantu 8.000 orang untuk mendapatkan pekerjaan di perusahaan-perusahaan besar seperti Coca-Cola dan Papa John’s hingga startup-startup yang membutuhkan tenaga tambahan. Saat ini, aplikasi baru tersedia di Amerika Serikat. Jika ini tersedia di Indonesia, bagaimana menurut Anda?