Awal tahun 2024 PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) ditunjuk untuk menyuplai salah satu proyek prestisius di DKI Jakarta yang masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional.
Sebagai perusahaan yang telah menyuplai dan mengerjakan banyak proyek pembangunan infrastruktur, WSBP dipercaya menyuplai produk untuk Proyek LRT Jakarta Fase 1B Rute Velodrome – Manggarai.
Kepercayaan ini hadir dengan adanya jejak WSBP yang telah berhasil menyuplai produk Spun Pile, PCI-I Girder, Parapet, CCSP, dan Readymix untuk pembangunan LRT Palembang, Sumatera Selatan pada tahun 2015 – 2019 sebagai LRT pertama di Indonesia dan digunakan secara fungsional untuk perhelatan Asian Game 2018.
“Kami meraih kontrak sebesar Rp 182,14 miliar ini dari Waskita – Nindya – LRS KSO sebagai kontraktor proyek ini,” ungkap Fandy Dewanto, Vice President of Corporate Secretary dalam laporan tertulis pada Jumat (16/2/2024).
BACA JUGA: WSBP Kantongi Proyek Suplai Proyek LNG Sumbawa Senilai Rp 95,36 Miliar
Pada proyek ini, WSBP akan menyuplai Girder dan beton cair/Readymix untuk fondasi LRT Jakarta. Untuk menghasilkan hasil konstruksi yang berkualitas, WSBP menyuplai produk Girder yang akan disuplai dari Plant Karawang, Plant Subang, dan Plant Bojonegara.
Sedangkan untuk produk Readymix yang akan disuplai, antara lain tipe Beton Fc’ 35 Mpa Slump 18 +/- 2 dan beton Fc’ 35 Mpa Slump 12 +/- 2 dengan volume 65.000 m3 yang diproduksi dan dikirimkan dari Batching Plant LRT Velodrome yang berjarak sekitar 5 km dari lokasi proyek.
“Saat ini kami tengah mempersiapkan untuk memulai proses produksi untuk Precast dan Readymix tersebut. Nantinya produk ini akan dikirimkan secara bertahap ke lokasi proyek. Kami targetkan WSBP menyelesaikan suplai produk ini pada tahun 2025,” kata Fandy.
BACA JUGA: Waskita Karya Raih Kontrak Pembangunan Bendungan Rp 1,5 Triliun
Untuk mendukung penyelesaian proyek strategis ini, WSBP mengutamakan kualitas produk yang baik dan pengiriman tepat waktu. Hal ini merupakan salah satu keutamaan untuk menjaga relasi WSBP dengan pemilik proyek.
“Kami juga selalu menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan Tata Kelola Manajemen Risiko dalam setiap kegiatan operasional yang dilaksanakan,” ujar Fandy.
Setelah proyek LRT Fase 1B ini terwujud, harapannya dapat meningkatkan animo masyarakat untuk menggunakan transportasi publik modern yang terintegrasi dan menjadikannya sebagai pilihan utama untuk melakukan mobilitas dan aktivitas sehari-hari.