Wujudkan Diri Jadi Provinsi Digital, Jawa Barat Ingin Permudah Investasi

marketeers article
City Map with Pins and an Intelligent House. Smartphone. On it screen a vector map of the city, where appear pins with the location of different service icons and an intelligent residential building.

Berupaya menjadi provinsi digital, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat tengah melakukan beragam cara untuk mewujudkan mimpi itu. Salah satu kemudahan yang bisa diperoleh dengan terwujudnya mimpi besar Jawa Barat ini adalah kemudahan persoalan investasi.

Sejalan dengan keputusan pemerintah pusat, Jawa Barat turut menerapkan sistem Online Single Submission (OSS) secara menyeluruh. Layanan ini mempermudah masyarakat untuk dapat mengurus penerbitan izin usaha secara satu pintu melalui satu sistem.

Berbagai insentif turut diberikan Pemprov Jawa Barat dalam rangka mendorong masuknya investasi, antara lain fasilitas keamanan data. Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan, salah satu faktor pendukung dalam melangsungkan keamanan berbisnis digital perlu untuk difasilitasi. Untuk itu, Pemprov Jawa Barat melakukan sederet inovasi digital, meliputi Jawa Barat Saber Hoax, Jawa Barat Quick Response, dan Jawa Barat Digital Service.

“Jawa Barat kini tengah membangun sejumlah fasilitas layanan public berbasis teknologi untuk mempermudah pelayanan izin usaha secara integratif. Hal ini sekaligus dilakukan guna mewujudkan cita-cita Jawa Barat dalam lima tahun ke depan sebagai digital province. Inovasi di bidang perizinanan usaha merupakan salah satu dari delapan program unggulan yang menjadi fokus pembangunan Jawa Barat dalam lima tahun ke depan untuk menjadi smart and digital province,” terang Iwa.

Tak hanya mendorong investasi di wilayah perkotaan di Jawa Barat, dengan menjadi digital province, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) meyakini hal ini akan membuka peluang ekonomi yang lebih baik lagi bagi masyarakat di pedesaan.

“Saya sedang menyiapkan desa digital yang memungkinkan kegiatan berkomunikasi hingga berdagang online dapat dilakukan dengan mudah. Kami akan mengubah cara masyarakat dalam berkomunikasi, memetakan potensi, hingga mempromosikan wisata desa mereka melalui sebuah digital ekosistem,” terang Emil.

Lagi-lagi, program ini tidak hanya melibatkan Pemprov Jawa Barat saja. Berbagai pihak bisa terlibat didalamnya untuk berkolaborasi, tak terkecuali para investor. Sejauh ini, kolaborator yang terlihat di dalam program-program Jawa Barat menuju digital province didominasi oleh startup teknologi. Selain Bukalapak, pemain startup lain yang bergerak di bidang budidaya ikan dan tambak udang, eFishery turut aktif berkolaborasi bersama Pemprov Jawa Barat mewujudkan 100 kampung perikanan digital.

“eFishery akan menjadi penyedia teknologi dan data platform dalam program ini. Proses off taker juga kami bantu melalui layanan ‘Fish & Fresh’ dari eFishery. Kami turut menggandeng Bank Jawa Barat Banten (BJB) untuk menyediakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) berbasis data yang kami miliki,” ungkap CEO eFishery Gibran Huzaifah .

Kampung Perikanan Digital pertama hadir di Desa Puntang, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Gibran menilai, program yang baru dijalankan di satu desa ini mampu memperikan dampak kepada lebih dari 200 petani.

“Jadi, coba bayangkan jika ada sepuluh desa saja yang ikut serta, kita bisa memberikan dampak kepada dua ribu petani pembudidaya. Target kami lumayan besar dan ambisius, baik dari eFishery maupun Pemprov Jabar,” imbuh Gibran.

Related